Langkah apapun tidak jadi masalah, yang penting investor bisa terlindungi, sahamnya bisa dibuka lagi. Daripada delisting, itu lebih merugikan pihak investor
Jakarta (ANTARA) - Head of Investment Information Mirae Asset Sekuritas Roger MM mengatakan aksi korporasi private placement berupa pengonversian utang menjadi saham baru oleh PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) bisa memberikan perlindungan terhadap investor perseroan.
"Langkah apapun tidak jadi masalah, yang penting investor bisa terlindungi, sahamnya bisa dibuka lagi. Daripada delisting, itu lebih merugikan pihak investor," ujarnya di Jakarta, Selasa.
Ia mengatakan aksi private placement berupa pengorvesian utang menjadi saham merupakan upaya yang wajar dilakukan oleh perusahaan publik, apabila sedang melakukan penundaan kewajiban pembayaran utang atau PKPU.
"Penukaran utang menjadi saham, kemudian jadi obligasi yang bertenor berapa tahun, jadi merubah kepemilikan, itu salah satu strategi perusahaan untuk selamat dari PKPU," ujar Roger.
Dalam aksi tersebut, menurutnya, PT Waskita Karya Tbk (WSKT) sebagai pemegang saham pengendali WSBP telah memperhitungkan secara matang terkait dengan besaran lembar saham yang akan dilepas kepada kreditur dagang.
"Pasti udah dihitung-hitung sama Waskita Karya, berapa utang yang harus dijadikan saham, dia tetap jadi pengendali, sudah dihitung sama pengendali kalau seperti itu. Jadi, perhitungannya udah matang," ujar Roger.
Adapun, aksi korporasi private placement rencananya akan dilaksanakan oleh WSBP dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 30 Juni 2023, sebagai upaya pemulihan kinerja operasional, pemasaran, maupun kinerja keuangan perseroan.
Vice President of Corporate Secretary WSBP Fandy Dewanto menjelaskan pemulihan kinerja operasional perseroan, di antaranya mengefisienkan produksi, memaksimalkan sumber daya dan utilitas pabrik, hingga memanfaatkan pertambangan tanah atau batuan (quarry) untuk mendukung material produksi di setiap proyek atau pabrik.
Selain itu, lanjutnya, dalam hal pemasaran perseroan akan memprioritaskan perolehan kontrak atau proyek-proyek yang memang memiliki pendanaan yang baik, guna terus menjaga proses bisnis perusahaan dapat berjalan secara berkelanjutan.
Kemudian, WSBP juga akan melakukan optimalisasi aset melalui divestasi beberapa plant dan aset lainnya.
PT Waskita Beton Precast Tbk akan mengonversi utang para kreditur dagang menjadi ekuitas maksimal Rp1,7 triliun, serta menerbitkan saham baru maksimum sebanyak 34,1 miliar lembar saham.
Konversi utang para kreditur dagang menjadi ekuitas tersebut membuat kepemilikan saham WSKT terhadap WSBP bisa menjadi maksimal 26,1 persen, yang mana sesuai regulasi bahwa kepemilikan saham pengendali minimal 25 persen.
Baca juga: Waskita Beton percepat penyelesaian proyek pengendalian banjir Loji
Baca juga: WSBP mengubah jadwal RUPSLB terkait perjanjian damai jadi 30 Juni 2023
Baca juga: WSBP: Suplai produk ke Tol Japek II Selatan selesai akhir 2023
Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2023