Kondisi tersebut sudah berada di atas rata-rata dimana normalnya tinggi gelombang Selat Malaka hanya 1,25 meter,"
Pekanbaru (ANTARA News) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru memprakirakan tinggi gelombang untuk wilayah perairan Selat Malaka berbatasan dengan Riau dan Kepulauan Riau mencapai maksimal 1,5 meter.
"Kondisi tersebut sudah berada di atas rata-rata dimana normalnya tinggi gelombang Selat Malaka hanya 1,25 meter," kata analis lembaga pemantau cuaca itu, Warih Budi Lestari di Pekanbaru, Sabtu.
Dia mengatakan, meski tinggi gelombang perairan Selat Malaka sudah cukup tinggi, namun masih layak untuk maritim atau aktivitas pelayaran.
"Yang bahaya hanya untuk para pengguna kapal tradisional atau nelayan. Jika terjadi cuaca buruk, bahkan gelombang laut bisa lebih parah lagi," katanya.
Dia mengatakan, selain Selat Malaka, gelombang perairan di pesisir Riau juga cenderung tinggi atau berada di atas normal.
"Seperti perairan Kabupaten Bengkalis, Dumai dan pesisir timur Riau meliputi Meranti dan beberapa wilayah lainnya. Kondisi ini dipengaruhi terjadinya pembentukan tekanan rendah di Laut Australia dan Nusa Tenggara," kata dia.
Tinggi gelombang untuk sejumlah wilayah perairan Riau menurut Warih, seperti prakiraan secara umum, bakal mencapai 0,5 hingga 1,25 meter.
"Biasanya, normal gelombang di perairan Riau hanya berkisar antara 0,5 hingga satu meter. Namun masih layak untuk aktivitas pelayaran," katanya.
Warih menjelaskan, tinggi gelombang perairan sangat dipengaruhi oleh kecepatan angin. Jika kecepatan angin semakin tinggi, demikian Warih, maka tinggi gelombang turut akan semakin besar.
"Masyarakat nelayan sebaiknya mewaspadai kondisi ini. Jika terjadi cuaca buruk seperti hujan disertai angin kencang, sebaiknya hentikan aktivitas mencari ikan," katanya.
(KR-FZR/N005)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013