Kami akan memanggil PSSI atau Djohar Arifin, dan Komite Penyelamat Sepakbola Indonesia (KPSI) La Nyala untuk bertemu dan melaksankannya sesuai isi surat dari FIFA,"

Solo (ANTARA News) - Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo menegaskan pihaknya akan mengumumkan isi surat dari FIFA terkait dualisme persepakbolaan Indonesia pada Senin (18/2).

"Kami akan memanggil PSSI atau Djohar Arifin, dan Komite Penyelamat Sepakbola Indonesia (KPSI) La Nyala untuk bertemu dan melaksankannya sesuai isi surat dari FIFA," kata Menpora di Solo, Sabtu.

Menurut dia, surat dari FIFA tersebut belum bisa diumumkan sekarang, karena pihaknya akan membahasnya terlebih dahulu, dan kemudian diumumkan.

Menpora menjelaskan dirinya sebenarnya sudah bertemu dengan PSSI maupun KPSI, dan mereka sudah berjanji akan bersama sepak bola Indonesia untuk membentuk wadah di bawah Badan Tim Nasional (BTN).

"Surat dari FIFA itu diterima pada Jumat (15/2) petang, berisi tentang petunjuk teknis solusi untuk menyelesaikan kekisruhan sepak bola nasional," katanya.

Menurut Menpora, pihaknya berharap bagaimana sepak bola ke depan ada rumusnya untuk bersatu tidak masalah soal namanya apa.

"Klub-klub yang tidak memenuhi syarat, seperti tidak menggaji pemainnya akan dievaluasi atau dihentikan," katanya.

Menyinggung soal kedualisme sepak bola tersebut ke depan tetap masih kesruh, Menpora menjelaskan jika mereka masih nekat mempertahankan kehendanya pihaknya akan menyerahkan kepada rakyat.

"Jika mereka nekat masih kisruh, kita serahkan saja ke rakyat," kata Menpora.

Menurut Menpora, pemerintah tidak mau ada lagi pemain sepak bola di Indonesia menjadi korbannya. Mereka tidak digaji dan diabaikan kesejahteraannya.

Menpora menjelaskan, dirinya di Solo saat ini, digambarkan harus mengambil sikap seperti tokoh pewayangan Setiaki atau Werkudoro masih kecil merupakan senopati yang kesatria.

"Pemerintah hanya `Tut Wuri Handayani` atau memberikan bimbingan atau dukungan persepakbolaan dari belakang apapun namanya demi Indonesia," kata Menpora.
(B018/M008)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013