Maluku Utara dipilih sebagai lokasi kegiatan karena berdasarkan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) Tahun 2022, tingkat literasi keuangan masyarakatnya masih berada di bawah rata-rata tingkat literasi keuangan nasional yang sebesar
Jakarta (ANTARA) - Kepala Departemen Literasi, Inklusi Keuangan dan Komunikasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Aman Santosa mengatakan OJK terus meningkatkan literasi dan inklusi keuangan masyarakat khususnya di daerah terdepan, terluar dan tertinggal (3T).
Untuk itu OJK melaksanakan serangkaian program edukasi keuangan di Ternate dan Morotai Provinsi Maluku Utara pada 6-9 Juni 2023.
"Maluku Utara dipilih sebagai lokasi kegiatan karena berdasarkan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) Tahun 2022, tingkat literasi keuangan masyarakatnya masih berada di bawah rata-rata tingkat literasi keuangan nasional yang sebesar 49,68 persen, yaitu 49,35 persen," kata Aman dalam keterangan di Jakarta, Rabu.
Rangkaian kegiatan edukasi tersebut meliputi Training of Trainers (ToT) bagi Guru SD dan MI di Kota Ternate, pelaksanaan Program Desaku Cakap Keuangan di Kabupaten Pulau Morotai, dan Edukasi Keuangan bagi Masyarakat 3T di Kabupaten Pulau Morotai.
Materi yang disampaikan pada kegiatan ToT tersebut meliputi peningkatan pemahaman terkait produk dan layanan jasa keuangan seperti perbankan, pembiayaan, pasar modal, dana pensiun, perasuransian, keuangan syariah, pergadaian, dan pinjol ilegal.
"OJK berharap kegiatan ToT edukasi keuangan kepada guru bisa mempercepat proses edukasi keuangan masyarakat mengingat guru merupakan role model sehingga bisa menyebarkan ilmu yang didapatnya kepada siswa didik atau kepada masyarakat di sekitarnya," imbuh Aman.
Selain kegiatan di Kota Ternate, OJK juga menyelenggarakan program Desaku Cakap Keuangan dan Kegiatan Edukasi Keuangan bagi masyarakat di Kabupaten Pulau Morotai.
Program Desaku Cakap Keuangan bertujuan untuk memberdayakan perangkat desa melalui peningkatan pemahaman terkait produk dan layanan jasa keuangan, perencanaan keuangan, dan materi waspada investasi serta pinjol ilegal yang diharapkan dilanjutkan oleh perangkat desa kepada masyarakat melalui Training of Community.
"Dengan demikian, perangkat desa dapat membuat keputusan berdasarkan informasi yang dapat berdampak positif terhadap kesejahteraan finansial masyarakat," katanya.
Baca juga: OJK optimistis ISFO 2023 dapat tingkatkan literasi keuangan masyarakat
Baca juga: AFPI: Peningkatan literasi keuangan tetap jadi program prioritas
Baca juga: OJK tingkatkan literasi keuangan agar rakyat cerdas kelola uang
Pewarta: Sanya Dinda Susanti
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2023