Beijing (ANTARA/PRNewswire) -- China dan Honduras telah mengawali hubungan diplomatik dengan langkah yang cepat dan positif sejak hubungan ini resmi terjalin hanya sekitar dua bulan lalu.
 
Setelah peresmian kedutaan besar di ibu kota masing-masing negara pada minggu lalu, Beijing dan Tegucigalpa merayakan momen bersejarah ini pada Senin lalu, ketika Presiden China Xi Jinping menyambut kunjungan Presiden Honduras Iris Xiomara Castro Sarmiento.


Mencatat bahwa Castro menjadi Presiden Honduras pertama yang melakukan kunjungan kenegaraan ke China, Xi menilai kunjungan tersebut sebagai salah satu momen spesial sebagai awal dari babak baru dalam hubungan China-Honduras.


"China tetap berkomitmen mengembangkan hubungan yang bersahabat dengan Honduras, serta sangat mendukung pembangunan ekonomi dan sosial di Honduras. China juga menjalin persahabatan dan kemitraan dengan Honduras dengan prinsip saling percaya, prinsip kesetaraan, prinsip saling menguntungkan, serta prinsip untuk menghasilkan pembangunan bersama," kata Xi.


Xi juga menyatakan kesiapannya bekerja sama dengan presiden Honduras dari perspektif strategis dan jangka panjang agar hubungan bilateral ini mewujudkan pembangunan yang lebih baik, serta merealisasikan visi kerja sama menjadi hasil nyata yang bermanfaat bagi rakyat di kedua negara.


Prinsip Satu-China


Beberapa jam setelah Honduras memutuskan untuk mengakhiri "hubungan diplomatik" dengan wilayah milik China, Taiwan, negara Amerika Tengah ini menandatangani komunike bersama dengan China pada 26 Maret lalu. Dengan demikian, Honduras menjadi negara ke-182 yang menjalin hubungan diplomatik dengan China berdasarkan prinsip Satu-China.


Lewat langkah ini, Castro, presiden perempuan pertama Honduras, terpilih pada November 2021 dan dilantik pada Januari 2022, telah memenuhi salah satu janjinya ketika berkampanye.


Ketika berbincang dengan Castro pada Senin lalu, Xi memuji keputusan "bersejarah" yang telah diambilnya, serta niat politik yang "gigih" dalam menjalin hubungan diplomatik dengan China. Menurut Xi, kontribusi Castro akan "tercatat dalam lembaran sejarah".


Prinsip Satu-China merupakan tekad utama dan pondasi politik di balik hubungan diplomatik tersebut, serta perkembangan hubungan bilateral antara China-Honduras, seperti dijelaskan Xi.


Menurut Castro, Honduras sangat mendukung dan memegang prinsip Satu-China, serta membela upaya pemerintah China untuk mewujudkan reunifikasi nasional.


Dalam pernyataan bersama yang dirilis Senin lalu, China dan Honduras sepakat meningkatkan kerja sama dalam kerangka Belt and Road Initiative (BRI), sedangkan, Honduras juga mendukung Global Development Initiative, Global Civilization Initiative, dan Global Security Initiative—tiga inisiatif yang digagas China dalam mengatasi tantangan yang dihadapi dunia dan zaman.


"Janji besar" dalam kerja sama


Setelah berbincang, Xi dan Castro menyaksikan penandatanganan 17 dokumen kerja sama bilateral dalam pembangunan BRI, ekonomi, perdagangan, inspeksi mutu, pertanian, sains dan teknologi, kebudayaan dan pendidikan.


Kedua pihak juga sepakat bernegosiasi tentang kerja sama perdagangan bebas secara lebih dini. Sejak Maret lalu, China telah membebaskan bea masuk untuk beberapa produk unggulan Honduras, seperti kopi, udang, melon, dan pisang.


Sepanjang empat bulan pertama pada 2023, nilai impor China dari Honduras dan ekspor China ke Honduras tercatat RMB 3,89 miliar ($540 juta), mengalami kenaikan tahunan sebesar 22,9%, bahkan nilai impor melesat hingga 229,5% menurut data kepabeanan China.


"Hubungan bilateral ini diawali dengan langkah yang positif dan cepat, serta menunjukkan dinamisme dan prospek yang baik," kata Xi kepada Castro dalam pertemuan tersebut.


Menurut Castro, Honduras merasa optimis atas masa depan, mengingat perkembangan yang pesat dalam kerja sama antara kedua negara selama dua bulan terakhir.


Dalam peresmian kedutaan besar Honduras di Beijing, Minggu lalu, Menteri Luar Negeri Honduras Enrique Reina menilai, hubungan diplomatik yang terjalin dengan China membuka babak baru dalam hubungan Honduras dengan dunia, serta menjanjikan peluang bagi Honduras untuk menjadi negara "besar dan sejahtera".


"Bersama China, kami membuka jendela kesempatan yang baru dalam bidang perdagangan dan bisnis di Honduras, begitu pula dengan pertumbuhan ekonomi Honduras," ujar Reina kepada CGTN dalam sebuah wawancara baru-baru ini.


Castro tengah berkunjung selama enam hari ke China hingga Rabu ini. Dia tiba di Shanghai pada Jumat lalu. Honduras juga akan mengikuti China International Import Expo yang segera digelar di Shanghai pada tahun ini, serta mengirim mahasiswa untuk berkuliah di kota tersebut, menurut Castro di Shanghai.



Source : CGTN


Press Contact


NARAHUBUNG: Jiang Simin, +86-188-2655-3286, cgtn@cgtn.com

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2023