Pemerintah terkesan tutup mata dengan kondisi air yang tergenang setiap cuaca hujan sehingga mengakibatkan menyulitkan bagi pengguna sepeda motor lewat,"

Bukittinggi (ANTARA News) - Hujan deras yang mengguyur Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, sejak Jumat (15/2) sore hingga tengah malam menyebabkan sejumlah ruas jalan di kota itu tergenang banjir.

"Ruas jalan yang tergenang itu juga akibat kondisi drainase yang buruk sehingga air mengalir di jalan dan tidak mengalir ke saluran air yang ada di samping kiri dan kanan jalan," kata Sartono, warga Pasar Bawah, Sabtu.

Dia menyebutkan, genangan air di jalan mencapai setinggi lutut orang dewasa tersebut sering terjadi sewaktu hujan turun. Namun, tidak ada upaya dari pemerintah untuk mengatasinya.

"Pemerintah terkesan tutup mata dengan kondisi air yang tergenang setiap cuaca hujan sehingga mengakibatkan menyulitkan bagi pengguna sepeda motor lewat," kata dia.

Dari pantauan di lapangan genangan air sekitar setinggi 20 sampai 30 cm tersebut terdapat di jalan depan Pasar Banto, Anak Air dekat Polsek Kota Bukittinggi dan Simpang Besi.

Pada titik bajir terparah yang biasanya terjadi di Anak Air yang biasanya disebabkan luapan saluran air di kawasan tersebut meski tidak terlihat, namun warga yang tinggal di RT. 2/ RW. 1, Kecamatan Mandiangin Koto Selayan tampak besiap-siap mengungsi.

"Kami harus meningkatkan kewaspadaan sewaktu cuaca hujan karena sewaktu-waktu air akan meluap dan menggenangi rumah," kata Dewi, seorang warga setempat.

Menurut dia, pada 27 Januari 2013 sewaktu hujan deras mengguyur Kota Bukittinggi sebanyak 60 rumah di RT. 2 dan RW. 1 terendam banjir setinggi 1 meter.

Ia mengatakan, bajir yang terjadi di tempat tinggalnya pada waktu itu akibat meluapnya air dari saluran air di kawasan itu yang tak mampu menampung debit air yang besar.

Kepala BPBD Kota Bukittinggi, Nofianto, CH, data dari BPBD daerah rawan banjir tedapat di darah Pintu Kabun, Bukit Apit, Kampung Pulasan, Anak Air, Garegeh dan daerah Pakoaan, Kabupaten Agam yang bersebelahan dengan Kota Bukittinggi.

"Kami telah menyarankan warga yang tinggal di daerah berpotensi banjir segera melakukan upaya penyelamatan diri ketika curah hujan tinggi sebelum banjir datang," kata dia.

Khusus daerah Anak Air, Kecamatan Mandiangin Koto Selayan yang merupakan titik rawan bajir terparah di mana genangan air mencapai 1 sampai 3 meter supaya warga selalu waspada, katanya.

Dia menyebutkan, di daerah Anak Air yang merupakan titik rawan bajir terparah tersebut terdapat 76 unit rumah. "Banjir yang terjadi Sabtu (26/1), seluruh rumah di daerah Anak Air tersebut terendam banjir," katanya.

(KR-HMR/M019)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013