Amman (ANTARA) - Angkatan bersenjata Yordania pada Selasa mengaku telah menembak jatuh sebuah drone yang membawa narkoba dari Suriah ke wilayah dekat perbatasan Yordania-Suriah di bagian utara negara itu.

Yordania menegaskan tidak akan membiarkan wilayah perbatasan menjadi garis depan perang narkoba yang melibatkan Iran.

Negara itu menuding militan pro-Iran yang menurutnya dilindungi unit-unit dalam militer Suriah, berada di balik penyelundupan narkoba yang melintasi perbatasannya menuju pasar yang menguntungkan di Teluk.

Damaskus mengaku sedang berusaha maksimal mencegah penyelundupan dan terus membongkar jaringan penyelundupan di wilayah selatannya. Suriah membantah milisi pro-Iran yang terkait militer dan pasukan keamanan mereka, terlibat dalam penyelundupan ini.

Baca juga: Yordania tegaskan Al Aqsa tempat ibadah khusus bagi umat Islam

Meningkat tajamnya praktik penyelundupan narkoba sejak tahun lalu telah memaksa Yordania mengubah aturan penglibatan tentara di sepanjang perbatasan yang membuat militer bisa menggunakan kekuatan yang luar biasa.

"Kami terus menanganinya dengan tegas setiap ancaman terhadap perbatasan kami dan segala upaya yang berusaha mengacaukan keamanan negara," kata militer Yordania.

Drone itu berhasil dicegat dan jatuh di sisi perbatasan mereka, kata militer.

Suriah yang diamuk perang menjadi lokasi utama kawasan perdagangan narkoba bernilai miliaran dolar. Sementara, Yordania menjadi rute transit utama ke negara-negara Teluk yang kaya minyak yang menjadi pasar amphetamine buatan Suriah, kata pejabat antinarkotika Barat.

Pemerintah Yordania telah menyampaikan keprihatinan kepada Suriah namun belum melihat upaya nyata dari negara itu dalam melarang perdagangan haram tersebut.

Baca juga: 22 tentara AS terluka dalam kecelakaan helikopter di Suriah

Sumber: Reuters

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2023