Pekanbaru (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Riau dan BKKBN Sumatera Utara menggiatkan pelayanan KB bagi pasangan usia subur (PUS) di wilayah terpencil perbatasan yang dipusatkan di Puskesmas Bagan Batu, Kecamatan Bagan Sinembah, Rokan Hilir, Selasa (13/6).
Pelayanan KB gratis dalam rangkaian peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke 30 menuju 1 juta akseptor di seluruh Indonesia itu bagi akseptor yang mengulang pemasangan alat kontrasepsi, pasang baru atau ganti pemakaian alkon.
"Kegiatan pelayanan ini bagian dari kegiatan yang sama yang sudah dimulai sejak Januari 2023 dalam rangka mencapai 1 juta akseptor yang kemudian digelar serentak di seluruh Indonesia pada Rabu (15/6)," kata
Kepala Perwakilan BKKBN Riau, Mardalena Wati Yulia di di Puskesmas Bagan Batu, Kecamatan Bagan Sinembah, Rokan Hilir.
Provinsi Riau kata Mardalena Wati Yulia mendapat target dari Pemerintah sebanyak 35 ribu akseptor yang mengulang pemasangan alat kontrasepsi, pasang baru atau ganti pemakaian alkon. Khusus di Puskesmas Bagan Batu, Kecamatan Bagan Sinembah, Rokan Hilir ini sebanyak 60 peserta.
Mardelana menjelaskan pelayanan perbatasan ini bertujuan untuk lebih menjangkau masyarakat yang tinggal di daerah terpencil dan perbatasan, yang tidak terlayani di faskes dan masih ada keluhan jauh dari akses layanan.
"BKKBN Provinsi Riau memastikan ketersediaan alkon aman, bahkan Provinsi Riau juga bisa mendistribusikan alkon kepada daerah-daerah yang kurang stok seperti Kepri dan Sumbar melalui program pendistribusian dinamis," katanya.
Baca juga: BKKBN: Pemutakhian PK dan TPK cegah kematian ibu di Sulbar meningkat
Kepala BKKBN Sumut, Mhd Irzal mengatakan pelaksanaan pelayanan ini adalah untuk saling bersinergi dalam menurunkan Unmet need ( orang yang membutuhkan pemasangan alkon tetapi belum terlayani) yang saat ini masih tinggi yakni 19 persen di Sumut.
Pemprov Sumut, kata Irzal bertekad unmet need bisa turun menjadi 13 persen di tahun 2023, antara lain dengan cara menggelar pelayanan KB di daerah perbatasan. Ia berharap akan banyak yang menggunakan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP).
"Jadi ini kegiatan pelayanan awal di tahun 2023 yang dilaksanakan di daerah perbatasan, dan secara serentak Rabu (14/6) yang digelar di Kabupaten Labuhan Batu Batu Selatan," katanya.
Ini, kata Irzal lagi adalah sebuah kolaborasi dari BKKBN dua provinsi sekaligus dalam upaya menurunkan angka Total Fertiliti Rate (TFR) Sumut dari 2,4 menjadi 2,1 untuk mendapatkan peserta KB yang banyak, sesuai target nasional.
Nur Jannah (30) warga Perumnas Jalan Bukit Pembangunan, Kecamatan Bagan Sinembah Kabupaten Rohil ingin memasang implan sebagai alkon yang aman untuk jangka panjang.
"Anak saya sudah tiga yakni usia 6 th, 5 th dan 3 bulan itu, sepertinya sudah cukup banyak maka ingin berKB jangka panjang. Dulu pakai alkon suntik yang harus dilakukan setiap bulan. Tetapi sekarang mau pasang implan karena bisa diganti tiga tahun," katanya.
Serupa dengan Jannah, Lia Mentari (25) warga Desa Pajak baru Kecamatan Bagan Sinembah Rohil itu sudah memiliki dua anak dan belum pernah menggunakan alkon, kini berkeinginan ber-KB. Nia (28) juga ingin ber-KB menggunakan alkon Implan karena aman untuk jangka 3 tahun. **
Baca juga: BKKBN: Babinsa dan Kowad dampingi keluarga stunting di Maluku
Pewarta: Frislidia
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2023