Pemerintah Indonesia berencana menawarkan 10 calon wilayah kerja migas baru pada tahun 2024 untuk meningkatkan produksi Migas dan mendorong penemuan-penemuan baru

Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral berencana menawarkan 10 calon wilayah kerja minyak dan gas bumi (migas) baru pada tahun 2024 untuk meningkatkan produksi minyak dan gas nasional.

“Pemerintah Indonesia berencana menawarkan 10 calon wilayah kerja migas baru pada tahun 2024 untuk meningkatkan produksi Migas dan mendorong penemuan-penemuan baru,” kata Direktur Pembinaan Migas Direktorat Jenderal Migas Kementerian ESDM Mustafid Gunawan saat menyampaikan sambutan pada Opening Ceremony The10th International IndoGAS & Power 2023 di Jakarta, Selasa.

Mustafid menuturkan pemerintah Indonesia baru-baru ini memperkenalkan kebijakan baru untuk meningkatkan persyaratan dan insentif untuk kontrak bagi hasil yang menawarkan peluang lebih besar bagi bisnis dan investor. Kebijakan tersebut diatur untuk sektor hulu dan hilir gas bumi.

Di sektor hulu terdapat Peraturan Menteri ESDM Nomor 34 Tahun 2020 tentang Alokasi Gas untuk Ketenagalistrikan. Di bidang hilir, regulasinya adalah Peraturan Menteri Nomor 9 Tahun 2021 tentang Usaha Hilir Gas.

“Pemerintah juga berkepentingan untuk merancang kawasan industri yang berbasis energi gas. Lokasi kawasan industri akan didekatkan dengan sumur gas. Kita berharap industri bisa lebih efisien,” ucapnya.

Pemerintah, lanjutnya, akan menetapkan dan melancarkan proses lelang wilayah jaringan distribusi gas bumi (klaster gas) yang mencakup satu kabupaten/kota. Nantinya, pemenang lelang berhak atas bisnis gas dan alokasi gas hulu di dalam kluster secara eksklusif selama 30 tahun.

“Namun, pemenang lelang dapat bekerja sama dengan pedagang gas yang ada di daerah tersebut. Skema ini diharapkan dapat merangsang pembangunan infrastruktur dan meningkatkan efisiensi,” tuturnya.

Lebih lanjut Mustafid menyampaikan bahwa Indonesia memiliki empat prioritas utama untuk bisnis gas Indonesia. Pertama, percepatan pemanfaatan gas domestik yang pada tahun 2022 mencapai 68 persen dari total gas yang dimonetisasi dengan mendongkrak penciptaan permintaan gas bumi.

Kedua, mengamankan pasokan gas dan LNG untuk menambah cadangan gas Indonesia dengan mengintensifkan kegiatan hulu (eksplorasi dan eksploitasi). Ketiga, mengintegrasikan infrastruktur gas dan menciptakan solusi yang inovatif.

“Keempat, menyediakan gas yang andal dan terjangkau bagi pelanggan akhir dengan menciptakan konstruksi pipa distribusi yang hemat biaya dan marjin perdagangan yang adil serta mengatur harga gas untuk sektor strategis (seperti listrik, rumah tangga, transportasi, dan industri terpilih),” jelas dia.

Baca juga: Kementerian ESDM perpanjang batas waktu lelang WK migas
Baca juga: Tiga kontrak bagi hasil migas dengan investasi 22,7 juta dolar diteken
Baca juga: Kementerian ESDM targetkan penawaran 10 wilayah kerja migas pada 2023

Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023