Dalam kunjungan kerjanya, Xi, juga menjabat Presiden Tiongkok dan Ketua Komisi Militer Pusat, mendorong Inner Mongolia agar berpegang pada posisi strategisnya, serta menjalankan pembangunan hijau yang memprioritaskan pelestarian alam.
Menurut Xi, sejumlah langkah harus ditempuh guna menerapkan filosofi pembangunan baru, serta membina semangat bermasyarakat di tengah bangsa Tiongkok demi mengawali babak baru dalam modernisasi Tiongkok.
Pembangunan hijau
Terletak di puncak Sungai Kuning yang berkelok-kelok, Danau Wuliangsu merupakan danau lahan basah terbesar di lembah Sungai Kuning. Maka, danau ini berfungsi menjaga aliran air, meningkatkan kualitas air, serta mencegah pembentukan es dan banjir. Dengan demikian, Danau Wuliangsu menjadi pusat dari fungsi kelestarian alam di Tiongkok Utara.
Sebagai titik kunjungan pertamanya, di danau ini, Xi menggarisbawahi pentingnya program pelestarian yang terintegrasi dan pengelolaan sistematis atas pegunungan, sungai, hutan, peternakan, danau, padang rumput, serta padang pasir.
Pada dekade lalu, Inner Mongolia menanam pohon seluas 122 juta mu (sekitar 8,1 juta hektar) dan rumput seluas 286 juta mu. Hasilnya, kerusakan lahan terus berkurang, menurut data pemerintah regional.
Sembari mengangkat pencapaian yang dibuat Inner Mongolia, Xi juga menekankan pentingnya langkah berkelanjutan dalam mempromosikan pembangunan hijau.
Prioritas utama dalam pembangunan Inner Mongolia terletak pada transformasi dan peningkatan industri energi yang masih mengandalkan sumber konvensional. Maka, Inner Mongolia harus giat mengembangkan energi hijau, serta memperkuat basis energi utama Tiongkok, seperti dijelaskan Xi.
Ketika berkunjung ke sebuah kawasan industri di Hohhot, Xi mendorong Tiongkok agar merealisasikan kemandirian sains dan teknologi. Hal ini disampaikan setelah Xi mempelajari aktivitas litbang dan produksi semikonduktor serta bahan baku produk fotovoltaik di kawasan industri tersebut.
Dia mendukung Inner Mongolia agar aktif berpartisipasi dalam Belt and Road Initiative, serta membangun koridor ekonomi Tiongkok-Mongolia-Rusia guna meningkatkan kebijakan pintu terbuka.
Xi pun mendorong Inner Mongolia untuk meningkatkan konektivitas dengan wilayah Beijing-Tianjin-Hebei, Delta Sungai Yangtze, Guangdong-Hong Kong-Macao Greater Bay Area, serta sejumlah provinsi di Tiongkok Timur Laut.
Sebuah komunitas bagi bangsa Tiongkok
Tiongkok adalah sebuah negara multietnis yang memiliki persatuan, sedangkan Wilayah Otonom Inner Mongolia merupakan wilayah otonom setingkat provinsi pertama yang terbentuk di Tiongkok.
Kamis lalu, Xi mencatat, dari perspektif nasional, tugas terberat dalam mewujudkan kesejahteraan bagi setiap orang di seluruh negeri masih terpusat pada beberapa wilayah perbatasan yang dihuni etnis minoritas.
Wilayah tersebut harus mendapat manfaat dari kemakmuran bersama, seperti ditegaskan Xi.
Saluran lapangan pekerjaan harus dikembangkan, dan sistem jaring pengaman sosial multilevel harus ditingkatkan, lalu capaian program pengentasan kemiskinan harus diperkuat, menurut Xi.
Lebih lagi, Xi menggarisbawahi pentingnya persatuan etnis dan semangat bermasyarakat di tengah bangsa Tiongkok, sebuah konsep yang telah berulang kali dikemukakan pemimpin Tiongkok tersebut.
Pada dekade lalu, Tiongkok telah mengambil langkah dalam membina semangat bermasyarakat di tengah bangsa Tiongkok, termasuk kebijakan suportif, dana pembangunan, proyek industri bagi kelompok etnis minoritas dan wilayah perbatasan.
Pada periode 2012-2022, pendapatan per kapita yang siap dibelanjakan From 2012 di kalangan warga perkotaan yang dihuni banyak etnis minoritas meningkat rata-rata 7,7% setiap tahun, dan warga pedesaan meningkat 10,2%, menurut Komisi Urusan Etnis Nasional Tiongkok.
Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2023