Jakarta (ANTARA) - Direktur Sekolah Dasar Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Muhammad Hasbi menyatakan kampanye Gerakan Sekolah Sehat merupakan upaya dalam membentuk sumber daya manusia (SDM) yang cerdas dan berkarakter.
“Fokus utama dari kampanye Gerakan Sekolah Sehat adalah sehat bergizi, sehat fisik, dan sehat imunisasi,” katanya di Jakarta, Selasa.
Hasbi mengatakan untuk sehat fisik dapat dilakukan dengan berolahraga dan bermain permainan tradisional sedangkan sehat bergizi dilakukan dengan menerapkan pola makan yang sehat.
Penerapan pola makanan sehat dilaksanakan melalui konsumsi makanan yang memiliki nilai gizi seimbang, serta mengandung nilai gizi esensial tubuh seperti vitamin, mineral, karbohidrat, protein, lemak, kalsium, serat, dan air.
Baca juga: Nadiem berkomitmen Kemendikbudristek capai target Renstra 2020-2024
Baca juga: POP Kemendikbudristek dan BWL gerakkan 100 sekolah kelola sampah
Kampanye Gerakan Sekolah Sehat sudah berlangsung di berbagai sekolah yakni salah satunya di Kabupaten Gianyar, Bali, dan telah mendapat kunjungan oleh Ibu Negara Iriana Joko Widodo dan Ibu Wury Ma’ruf Amin serta anggota Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju (OASE KIM) pada Jumat (9/6).
Kegiatan kunjungan termasuk dilakukan ke Sekolah Dasar (SD) Negeri 4 Manukaya, Gianyar, Bali, yang meliputi kegiatan seperti demo cuci tangan pakai sabun, bermain bersama, menonton video edukasi dan sebagainya.
Kampanye Gerakan Sekolah Sehat yang berfokus pada revitalisasi Unit Kesehatan Sekolah (UKS) dengan menerapkan 3S yaitu Sehat Fisik, Sehat Gizi, dan Sehat Imunisasi ini selaras dengan fokus Bidang 1 OASE KIM yaitu Pengasuhan dan Pendidikan Karakter.
Kegiatan di Bali yang diadakan oleh Bidang 1 OASE KIM kali ini mengusung 2S yaitu Sehat Fisik dan Sehat Gizi.
“Kegiatan Bidang 1 OASE KIM tahun ini mendukung program pemerintah yaitu kampanye Gerakan Sekolah Sehat. Pada kunjungan kerja di Bali ini,” kata Ketua Bidang 1 OASE KIM Franka Makarim.
Franka menjelaskan pemerintah mendorong anak-anak untuk aktif bergerak, baik secara individu ataupun kelompok melalui penerapan berbagai permainan tradisional sehingga fisik, mental, dan karakter dari peserta didik dapat terjaga dengan baik.
Selain itu, penerapan permainan tradisional turut melatih kebugaran, sportivitas, kemampuan berinteraksi, bekerja sama antarpelajar, serta meningkatkan kepercayaan diri anak.
“Sehingga dari generasi sehat, akan tercipta generasi yang cerdas dan berkarakter,” ujar Franka.*
Baca juga: Pertemuan ESD-Net 2030 Asia Pasifik bahas kemajuan Peta Jalan ESD
Baca juga: Pendaftaran IISMA Co-Funding dibuka mulai 10 sampai 17 Juni 2023
Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023