Banda Aceh (ANTARA News) - Sejumlah rumah bantuan sementara dari NGO, Lion asal China di Desa Lancok Kecamatan Syamtalira Bayu, Kabupaten Aceh Utara, mulai diperjualbelikan oleh para pengungsi korban tsunami karena mereka sudah mendapat rumah bantuan permanen. Salah seorang warga, Wahab (44) di Desa Lancok, sekitar 30 kilometer dari Lhokseumawe, Rabu, menjelaskan, para warga korban tsunami terpaksa menjual rumah sementara mereka yang dulunya dibantu oleh NGO Lion. Pasca musibah tsunami 26 Desember 2004, pihak Lion membantu pembangunan rumah sementara sebanyak 163 unit yang terbuat dari bahan material kayu dan sejak lama sudah ditinggalkan oleh para pemiliknya. "Kami sekarang ini sudah tinggal di rumah permanen yang dibangun oleh pihak NGO dari Jerman. Jadi ketimbang terbuang, maka sejumlah warga menjualnya kepada orang lain, tapi ada juga yang buat menambah luas rumah bantuan tersebut," kata Wahap. "Jadi ketimbang terbuang, bagusnya kami jual, sebab bila dibiarkan berlarut begitu, tidak mustahil rumah tersebut akan terbuang dan busuk sendiri, sebab material merupakan kayu sembarang, sehingga sekarang sudah banyak berserbuk," ujarnya. Menurut Yunus, jual beli rumah bantuan tersebut bukan merupakan suatu pekerjaan yang salah, malah menguntungkan baik bagi para penjual maupun para pembeli. Di kawasan tersebut berjejeran rumah bantuan dari pihak Lion, namun sekarang hanya tingal satu dua unit lagi, itu pun yang sudah dihuni oleh pihak lain.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006