....jaket yang saya buat hanya menggunakan bahan kain sepanjang 90cm."

Jakarta (ANTARA News) - Rasa cita Auguste Soesastro pada alam tertuang melalui koleksi lini busana Kraton koleksi Fall/Winter 2013-2014 yang dipamerkan pada perhelatan Indonesia Fashion Week 2013 di Jakarta, Kamis.

Kecintaannya pada alam tidak dia tuangkan dalam bentuk pola, motif atau siluet rancangan. Pria lulusan Ecole de la Chambre Syndicale de la Couture Paris ini menuangkan rasa cinta pada alam melalui proses pembuatan koleksi rancangannya.

Auguste melakukan penghematan terhadap bahan-bahan dasar yang dia gunakan.

"Contohnya adalah jaket yang saya buat hanya menggunakan bahan kain sepanjang 90cm," ujar Auguste.

Penghematan ini memang sesuai dengan karakter rancangan Auguste yang 'edgy', 'clean cut', dan sederhana.

Auguste yang lihai merancang busana musim dingin, menampilkan pilihan busana yang memberikan kesan kaku dan kelam.

Warna seperti cokelat tua, krem, hijau pupus, hitam, dan abu-abu menjadi warna yang mendominasi koleksi kali ini.

Aneka jaket musim dingin yang longgar dipadu dengan blus warna senada, serta rok pensil panjang dengan belahan di bagian depan.

Blus longgar juga dipadu padan dengan celana panjang longgar.

Pada bagian akhir pagelaran, Auguste memamerkan gaun maxi berpotongan longgar yang terinspirasi mitologi Yunani, The Moirai.

Rasa cinta pada alam juga tertuang pada pilihan pewarna bahan pakaian. Auguste meminimalisir penggunakan pewarna kimia.

Dia sadar betul bahwa peradaban masyarakat modern memberikan pengaruh pada lingkungan hidup.

"Secara spiritual saya menolak warna-warna dari bahan kimia," tutur Auguste.

Misi Auguste untuk mempromosikan kultur budaya Indonesia dituangkan dalam penggunaan tenun ayotupas khas Timor Timur yang bermotif geometris.

Auguste tidak menggunakan tenun sebagai bahan pakaian, dia menggunakan kain tenun tersebut sebagai aksesoris berupa syal.

"Kain tenun memang selalu saya pakai. Tapi kain adat Indonesia tidak bisa 'ready to wear', kalau dipotong secara industrial pasti kacau balau," jelas Auguste.

Auguste juga menggunakan batik bermotif 'tirto tejo' berbahan silk crepe, yang dijadikan blus longgar tanpa lengan.

Di saat desainer lain menggunakan banyak detail dan motif pakaian, Auguste justru membiarkan sebagian koleksinya kali ini polos tanpa motif.

"Saya akan mengerjakan apa yang saya suka. Saya tidak mau mengikuti pasar," tegas Auguste.

(M048)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013