Jakarta (ANTARA) - Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) serta International Fund Agricultural Development (IFAD) blusukan ke desa-desa sasaran di kawasan Indonesia Timur memastikan implementasi program Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (TEKAD) berjalan baik.

"Jauh-jauh kita datang sampai ke pelosok desa karena Kemendes dan IFAD sangat 'concern' memperbaiki program TEKAD jadi lebih baik," kata Direktur Promosi dan Pemasaran Produk Unggulan Desa Kemendes PDTT Ari Indarto Sutijatmo dikutip dari siaran pers di Jakarta, Selasa.

Tim Kemendes PDTT dan IFAD pada pekan lalu memantau langsung pelaksanaan program di desa-desa yang menjadi lokus TEKAD di Kabupaten Seram Bagian Barat, Provinsi Maluku, Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Kabupaten Manokwari Selatan, Provinsi Papua Barat, dan Nabire, Provinsi Papua Tengah.

Ari yang juga manajer program TEKAD mengatakan rangkaian kunjungan itu akan digunakan sebagai bahan evaluasi dan pengembangan program TEKAD.

Menurutnya, Kemendes PDTT dan IFAD akan terus menggandeng pemerintah daerah dan pemangku kepentingan lainnya guna merumuskan langkah-langkah strategis untuk memperkuat program TEKAD dan meningkatkan dampaknya bagi masyarakat desa.

"Sehingga dampak transformasi ekonomi bisa terjadi secara maksimal pada masyarakat," katanya.

Country Director IFAD untuk Indonesia Hani Elsadani Salem mengatakan kunjungan ke desa di berbagai wilayah sasaran merupakan bagian dari evaluasi implementasi program TEKAD secara nasional.

"Kami ingin tahu secara langsung bagaimana program ini diterapkan dan apa dampak langsung kepada kepala rumah tangga sasaran,” ujarnya.

Hani mengatakan dari rangkaian kunjungan di berbagai desa sasaran juga akan diketahui berbagai kendala implementasi program TEKAD sehingga segera dapat dirumuskan solusi baik yang bersifat jangka pendek dan menengah.

"Hasil dari rangkaian kunjungan lapangan, akan jadi masukan demi peningkatan program TEKAD," katanya.

Selain itu, kata Hani rangkaian kunjungan itu juga untuk mengetahui contoh baik yang bisa direplikasi di desa sasaran lain, termasuk kunjungan tim Kemendes PDTT dan IFAD di wilayah Nabire, Papua Tengah.

"Hasil evaluasi dapat meningkatkan kinerja TEKAD di Nabire dan untuk lebih luas dapat direplikasi desa di Indonesia," ujarnya.

Program TEKAD merupakan kerja sama antara Pemerintah Indonesia dalam hal ini Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi dengan International Fund Agricultural Development (IFAD) untuk memberdayakan masyarakat desa atau kampung sehingga mereka mampu berkontribusi terhadap transformasi serta pertumbuhan yang inklusif.

Program TEKAD menyasar masyarakat desa atau kampung di sembilan provinsi wilayah Timur Indonesia, yaitu Maluku, Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur, Papua, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan.

Baca juga: Mendes minta kementeriannya wujudkan kesejahteraan desa sesuai target

Baca juga: Kemendes PDTT apresiasi provinsi yang fokus kembangkan "smart village"

Baca juga: Kemendes PDTT genjot pengembangan desa cerdas di Lampung

Pewarta: Sigit Pinardi
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2023