...mengagumkan. Karena saya tidak melakukannya sebagai yang termuda, Saya akan melakukannya sebagai yang tertua."
Doha (ANTARA News) - Serena Williams hanya memerlukan satu kemenangan lagi agar bisa kembali menduduki peringkat satu dunia untuk pertama kalinya dalam dua setengah tahun, setelah mencapai perempat final Qatar Terbuka pada Kamis (Jumat WIB).
Juara 15 kali Grand Slam itu hanya memerlukan kurang dari satu jam untuk menang 6-0, 6-3 atas Urszula Radwanska, petenis peringkat 37 dunia dari Polandia, dan membawa dirinya ke ambang pencapaian lain yang layak dikenang.
Setahun yang lalu, setelah menghadapi serangkaian cedera, karir Williams terlihat berada dalam bahaya.
Sekarang, setelah berhasil meraih kejayaan di Wimbledon, AS Terbuka, dan Olimpiade, serta perjuangan melawan cedera pergelangan kaki dan punggung dan penyakit demam pada pekan ini, ia hampir kembali ke posisi yang diyakini banyak pihak sangat layak kembali digenggamnya - peringkat satu dunia.
Bagaimanapun Williams tidak membiarkan perasaannya mengacaukan konsentrasi dirinya, saat ia mengucapkan kata-kata anti klimaks untuk menghindari dirinya berbagi kegembiraan yang terlalu dini dengan para penonton.
"Tidak terlalu," jawabnya saat ditanyai apakah dirinya memikirkan kembali menjadi peringkat satu dunia.
"Saya tidak terlalu memikirkannya. Ini seperti semua orang memikirkan hal itu. Saya memiliki lawan yang benar-benar tangguh, Itulah yang terjadi."
Bagaimanapun, belakangan perasaan Williams sedikit membaik.
Saat ditanyai apakah ia memikirkan tentang prospek menjadi petenis tertua yang kembali mencapai peringkat puncak, ia berkata, "mengagumkan. Karena saya tidak melakukannya sebagai yang termuda, Saya akan melakukannya sebagai yang tertua."
Pada Jumat, ia akan berhadapan dengan Petra Kvitova, mantan juara Wimbledon dari Republik Ceko, yang bangkit dari tertinggal 1-3 di set terakhir untuk menang 4-6, 6-4, 6-3 atas Nadia Petrova, unggulan ke-11 asal Rusia yang merupakan juara sebelumnya di Doha.
Sebelumnya Victoria Azarenka, petenis peringkat satu dunia saat ini, memberikan pernyataan impresif bahwa dirinya masih layak dipertimbangkan sebagai salah satu petenis terbaik ketika ia menundukkan petenis AS Christina McHale 6-0, 6-0.
"Semuanya berjalan dengan baik bagi saya hari ini," ucapnya. "Ketika saya melangkah ke lapangan saya merasakan permainan saya. Ketika saya mengalami game-game sulit saya tetap terfokus dan mengambil keuntungan dari hal itu, dan itulah kuncinya."
"Christina memainkan beberapa pertandingan hebat dan mendapatkan sejumlah kemenangan besar, maka saya harus tetap terfokus. Saya pikir saya dapat menyingkirkan rasa frustrasi saya (dengan cuaca yang berangin) kemarin."
Azarenka selanjutnya akan menghadapi Sara Errani, petenis peringkat tujuh dunia asal Italia, pada blok yang juga dihuni oleh Agnieszka Radwanska, unggulan keempat asal Polandia yang merupakan lawannya di semifinal pada tahun lalu, dan Caroline Wozniacki, mantan petenis peringkat satu dunia asal Denmark.
Radwanska melaju berkat kemenangan 6-1, 7-6 (8/6) atas Ana Ivanovic, mantan juara Prancis Terbuka asal Serbia.
Lawan Radwanska di perempat final adalah Wozniacki, yang lolos dari pertandingan melawan Mona Barthel, berkat kemenangan 7-6 (8/6) 6-3.
Petenis Jerman itu unggul 5-3 pada tie break di kondisi di mana bola terkadang terancam memantul ke belakang, dan di mana keputusan satu atau dua keputusan di daerah garis yang membuat ayah sekaligus pelatih Wozniacki, Piotr, berteriak kepada wasit.
"Ini adalah mengenai bagaimana selamat dari sini," kata Wozniacki.
Walau demikian ia mendapatkan hadiah hiburannya - buket mawar dari kekasihnya Rory McIlroy, pegolf peringkat satu dunia.
Petenis peringkat tiga dunia Maria Sharapova melewati hadangan Klara Zakopalova dari Republik Ceko dengan kemenangan 6-3, 6-3, dan akan menghadapi unggulan kedelapan asal Australia Samantha Stosur, yang menyingkirkan Svetlana Kuznetsova 6-4, 7-5, untuk memperebutkan satu tempat di semifinal. (RF/A016)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013