Medan (ANTARA) - Sebanyak 351 calon haji yang tergabung di dalam kelompok terbang (Kloter) 20 Embarkasi Medan, Sumatera Utara berangkat ke Jeddah, dari Asrama Haji Medan, Senin malam.
Dari 351 calon haji Kloter 20, terdiri atas 260 orang dari Kabupaten Labuhanbatu Selatan, 83 orang dari Kota Medan, tiga Petugas Daerah PHD Kabupaten Labuhanbatu Selatan, dan lima orang Petugas Pusat TPHI dan TKHI.
Bupati Labuhanbatu Selatan H. Edimin, dalam sambutannya ketika melepas calon haji Kloter 20 ke Jeddah, berharap agar calon haji tetap kompak saat berada di tanah air maupun di tanah suci Mekkah.
Ia menyebutkan, kekompakan calon haji yang tergabung dalam Kloter 20 in merupakan bentuk disiplin yang diharapkan dan dapat dilaksanakan di Mekkah.
"Melalui kekompakan calon haji saat berada di tanah suci Mekkah, tentunya juga akan terwujud saling tolong menolong ketika adanya kendala yang dialami calon haji," ucapnya.
Bupati juga berharap calon haji yang berusia muda agar dapat memperhatikan calon haji lanjut usia (lansia) yang tergabung dalam Kloter 20 ini.
Untuk itu lah, perlunya saling tolong menolong diantara calon haji yang tergabung di dalam Kloter 20.
Selain itu, calon haji juga dapat menjaga kesehatan dengan baik. Karena kesehatan di tanah air, jauh berbeda dengan kesehatan yang terdapat di tanah suci Mekkah.
"Calon haji asal dari Kabupaten Labuhanbatu Selatan diharapkan bisa mendapat haji mabrur, saat kembali nantinya ke tanah air," kata Bupati Labuhanbatu Selatan.
Sementara itu, Humas Haji Embarkasi Medan HM Yunus mengatakan seorang calon haji dari Kloter 20 ditunda berangkat ke Jeddah karena sakit.
Yunus menyebutkan calon haji yang sakit atas nama Lelawani Mukhtar Siddik, dengan nomor manifest 330 yang berasal dari Kota Medan.
"Calon haji tersebut bisa berangkat nantinya ke tanah suci Mekkah dengan kloter lain, apabila sudah ada izin dari tim kesehatan," kata Yunus.
Baca juga: Penjabat Wali Kota Kupang lepas 250 calon jemaah haji menuju Mekkah
Baca juga: Kemenag pastikan keberangkatan 108 jamaah calhaj cadangan Ponorogo
Pewarta: Munawar Mandailing
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023