Rupiah ditransaksikan pada 9.655 per dolar AS, melemah 15 poin dibanding posisi penutupan hari sebelumnya 9.640 per dolar AS.
"Nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar AS mengikuti mata uang euro setelah data produk domestik bruto (GDP) Jerman dan Perancis kurang positif," kata Kepala Riset Monex Investindo Future Ariston Tjendra.
Ia menambahkan, ekonomi negara itu berkontraksi di kuartal keempat 2012 seiring gencarnya pelaksanaan kebijakan penghematan dan ketidakpastian ekonomi global.
Ia mengatakan, tingkat pengangguran Portugal yang meningkat juga menambah sentimen negatif bagi mata uang domestik. Tingkat pengangguran di Portugal melonjak menjadi 16,9 persen dari 15,8 persen pada kuartal ketiga.
Ekonom Samuel Sekuritas Lana Soelistianingsih menambahkan, kinerja neraca perdagangan Indonesia (NPI) 2012 yang menurun mempersulit stabilitas nilai tukar rupiah, membuka peluang suku bunga naik, dan mengurangi potensi pertumbuhan ekonomi.
"NPI 2012 tercatat surplus hanya 165 juta dolar AS, jauh dibawah surplus tahun 2011 yang tercatat 11,9 miliar dolar AS," katanya.
Ia memperkirakan, defisit transaksi berjalan masih akan terjadi pada triwulan pertama 2013, jika belum ada perbaikan di neraca perdagangan.
Sementara menurut kurs tengah Bank Indonesia, nilai tukar rupiah 9.665 per dolar AS, juga melemah dibanding posisi sebelumnya 9.644 per dolar AS.
(ANTARA)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013