Jakarta (ANTARA News) - Dewan Perwakilan Rakyat masih menunggu nama calon Gubernur Bank Indonesia pengganti Darmin Nasution yang masa jabatannya akan berakhir 22 Mei, kata Ketua Komisi XI DPR RI Harry Azhar Azis.
"Karena itu kami meminta Presiden untuk segera mengirimkan nama calon Gubernur Bank Indonesia (BI) pengganti Darmin Nasution yang akan habis masa jabatannya karena tinggal 8 hari lagi batas waktu pengiriman nama calonnya," kata Harry Azhar Azis saat ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis.
Menurut anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi Partai Golkar tersebut, batas waktu pengiriman surat nama calon Gubernur BI jatuh pada 22 Februari. Nantinya setelah presiden mengirimkan surat yang berisi maksimal 3 nama calon, hal ini akan dibahas di Paripurna.
"Kemudian dibawa ke Badan Musyawarah. Dari situ, barulah hak memutuskan ada di Komisi XI. Proses dan prosedurnya seperti itu," kata dia.
Selain Darmin Nasution, lanjutnya, DPR juga akan menentukan pengganti Budi Mulya yang kosong. Sudah ada 2 calon penggantinya, yakni Perry Wardjiyo dan Hendar. "Kami akan pilih salah satu di antara mereka," kata dia.
Ia mengatakan, DPR akan menentukan pengganti Budi Mulya pada 11 Maret mendatang. Caranya, dengan melakukan musyawarah apakah bisa terjadi mufakat, atau voting.
Menurut dia, berdasarkan Undang-Undang BI Pasal 37 ayat 1, syarat Dewan Gubernur BI itu terdiri dari Gubernur, Deputi Gubernur Senior, dan minimal 4 Deputi Gubernur. Sedangkan, saat ini hanya terdapat seorang Gubernur dan 3 Deputi Gubernur.
"Sehingga bila ada pihak yang menggugat ke Mahkamah Agung (MA), keputusan mereka yang sekarang ini tidak sah karena Peraturan Bank Indonesia (PBI) hanya bisa dibatalkan oleh MA. Jadi jangan main-main," ujarnya.
Sebelumnya, pengamat ekonomi Mirza Adityaswara menilai Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution yang akan berakhir masa jabatannya 22 Mei berpeluang kembali memimpin BI kedua kalinya karena dipandang berbagai kalangan telah bekerja bagus dan masih diperlukan meningkatkan perekonomian Indonesia
"Pak Darmin adalah figur yang tegas dan disiplin terutama dalam menjaga pengawasan perbankan dan sistem pembayaran. Pak Darmin juga Gubernur BI yang menaruh perhatian besar terhadap peran bank sentral dalam membuat Indonesia menjadi negara maju," kata pengamat ekonomi Mirza Adityaswara saat dihubungi di Jakarta, Rabu.
Menurut Mirza, Darmin yang menjabat Gubernur Bank Indonesia (BI) menggantikan Boediono itu telah banyak mengeluarkan kebijakan yang sangat mendukung program pembangunan ekonomi nasional termasuk terhadap sektor UKM.
"Pak Darmin sangat menaruh perhatian ke sektor usaha kecil. Ini berbeda dengan pimpinan bank sentral lain yang sangat fokus pada moneter saja," katanya.
Sementara itu, anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat Achsanul Qosasi menilai kinerja Darmin sebagai Gubernur BI bagus karena berhasil menjaga perekonomian Indonesia dari dampak krisis ekonomi global.
"Pak Darmin bagus, tetapi kami menunggu saja apakah Presiden akan mengajukan namanya kembali," katanya.
(A063/N002)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013