Jakarta (ANTARA) - Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Subhan Cholid mengatakan operasional Bus Shalawat akan berhenti untuk sementara waktu pada 6-13 Zulhijah atau Sabtu (24/6) hingga Sabtu (1/7).

"Mulai 6 sampai 13 Zulhijah, layanan Bus Shalawat berhenti sementara," ujar Subhan dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin.

Bus Shalawat merupakan layanan transportasi bagi jamaah dari hotel tempat mereka menginap ke Masjidil Haram, pergi dan pulang. Layanan tersebut beroperasi selama 24 jam.

Namun jelang puncak haji, operasional Bus Shalawat akan berhenti sementara. Sebagai gantinya, mulai 6 Zulhijah armada bus akan disiapkan untuk layanan transportasi Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).

Jamaah calon haji dijadwalkan mulai diberangkatkan ke Arafah pada 8 Zulhijah. Pada 13 Zulhijah, jamaah akan kembali dari Mina ke hotelnya masing-masing di Mekkah.

"Bus Shalawat akan kembali beroperasi pada 14 Zulhijah 1444 H sampai 6 Muharram 1445 H," kata dia.

Selama tak beroperasinya Bus Shalawat, Subhan mengimbau jamaah untuk tidak bepergian guna menjaga kondisi fisik jelang puncak haji. Mereka diimbau fokus beribadah di musala hotel masing-masing, mengingat cuaca yang sangat panas.

Sebelumnya, Pemerintah telah menyiapkan 450 armada untuk layanan Bus Shalawat. Ada tiga terminal pemberhentian, yaitu Ajyad, Mahbas Jin, dan Syib Amir.

Jamaah calon haji Indonesia yang tinggal di kawasan Misfalah, akan berhenti di Terminal Ajyad saat akan ke Masjidil Haram. Demikian juga saat pulang.

Sementara mereka yang tinggal di wilayah Jarwal, Raudhah, dan Syisah, menggunakan Terminal Bus Syib Amir. Sementara untuk jamaah yang di Mahbas Jin, menggunakan Terminal Bab Ali.

Baca juga: Konsultan ibadah mengimbau jamaah fokus pada puncak haji

Baca juga: Jamaah calon haji Kloter 4 asal NTB tiba di Tanah Suci Mekkah

Baca juga: Karyawan Garuda minta maaf keterlambatan penerbangan haji

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2023