Berdasarkan data perdagangan sampai pukul 10.00 WIB, harga saham MAXI turun 15 persen ke level Rp85 dari level harga penawaran umum sebesar Rp100 per saham.
Jakarta (ANTARA) - PT Maxindo Karya Anugerah Tbk (MAXI) resmi mencatatkan saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin, dengan saham dibuka menembus Auto Reject Bawah (ARB).
Berdasarkan data perdagangan sampai pukul 10.00 WIB, harga saham MAXI turun 15 persen ke level Rp85 dari level harga penawaran umum sebesar Rp100 per saham.
Direktur Utama Sarkoro Handajani menyampaikan perseroan melepas sebanyak 1 miliar lembar saham dengan harga penawaran awal Rp100 per lembar saham, dengan menunjuk PT Shinhan Sekuritas Indonesia selaku Lead Underwriter.
Baca juga: Resmi IPO, Pelayaran Kurnia Lautan (KLAS) raih dana Rp78,84 miliar
Dia menjelaskan, langkah perusahaan masuk pasar modal melalui IPO adalah bagian dari strategi untuk menambah modal kerja supaya dapat meningkatkan kapasitas produksi dan juga menambah diversifikasi produk.
Sarkoro mengatakan optimistis terhadap prospek bisnis yang dijalankan saat ini, yang mana MAXI mempunyai pangsa pasar yang sangat luas di mancanegara, apalagi saat ini industri sektor makanan ringan menunjukkan tren pertumbuhan yang positif.
Dia menjelaskan, perseroan bergerak di bidang industri makanan ringan, di antaranya kerupuk, keripik, rempeyek, dan sebagainya, yang berdiri pada 1977 dan dimulai dari skala industri rumah tangga, yang berlokasi di Bogor, Jawa Barat.
Dia mengatakan perseroan menggunakan bahan dasar 100 persen umbi-umbian lokal dan produksinya diekspor 99 persen ke mancanegara seperti Amerika, Eropa, Australia, Jepang dan lainnya.
Dengan komitmen yang kuat untuk menghasilkan produk yang berkualitas dan dipercaya oleh para konsumen, perseroan mensertifikasi seluruh produknya melalui lembaga sertifikasi seperti BRCGS (yang merupakan standard keamanan pangan tertinggi di dunia), GMO, ISO 9001, Gluten Free, Halal, Kosher sampai sertifikasi Rainforest Alliance.
Baca juga: BEI ungkap 10 persen perusahaan di antrian IPO dari sektor UMKM
Dia menjelaskan, perseroan merupakan satu-satunya di dunia yang memiliki sertifikasi Rainforest Alliance untuk tanaman singkong, yang memasarkan produknya dengan merk MAXI dan juga memproduksi dengan model private label, di mana merek yang dipakai adalah merek yg sesuai dengan permintaan customer dari negara masing-masing.
Sementara itu, Direktur PT Shinhan Sekuritas Indonesia Tenny P.W Juniawarman mengatakan bahwa saham MAXI mendapatkan minat yang cukup positif dari para investor.
“Kami berterima kasih terhadap tingginya antusiasme investor terhadap IPO MAXI. Terjadinya oversubscribed merupakan wujud nyata kepercayaan yang diberikan oleh investor terhadap prospek cerah industri makanan ringan yang dikelola oleh perseroan. Transaksi ini menunjukkan upaya dan kemampuan Shinhan Sekuritas Indonesia dalam mendukung klien kami untuk listing di Indonesia,” ujar Sarkoro.
Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2023