Denpasar (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat mewaspadai potensi angin kencang hingga 25 knot atau 46 kilometer per jam dan gelombang tinggi hingga empat meter di perairan Bali, 12-13 Juni 2023.
“Masyarakat, nelayan, dan pelaku wisata bahari untuk mewaspadai potensi itu,” kata Kepala BMKG Wilayah III Denpasar Cahyo Nugroho di Denpasar, Senin.
Berdasarkan pengamatan BMKG, kecepatan angin hingga 25 knot itu diperkirakan terjadi Selat Lombok bagian selatan yang bertiup dari arah tenggara-selatan.
Ketinggian gelombang laut di perairan itu diperkirakan mencapai hingga empat meter atau kategori tinggi.
Selat Lombok adalah jalur penyeberangan yang menghubungkan Pelabuhan Padangai di Karangasem, Bali menuju Pelabuhan Lembar di Lombok, NTB.
Selain itu, wilayah tersebut juga menjadi jalur kapal nelayan hingga kapal penumpang dari Pelabuhan Benoa Denpasar menuju Indonesia timur.
Wilayah perairan lainnya di Bali diperkirakan mengalami ketinggian gelombang laut hingga empat meter, yakni Selat Badung dengan kecepatan angin hingga 20 knot atau 37 kilometer per jam dari timur-tenggara.
Baca juga: BMKG imbau masyarakat pesisir waspada potensi gelombang tinggi
Selat Badung merupakan jalur penyeberangan dari Sanur, Denpasar menuju Pulau Nusa Penida di Kabupaten Klungkung dan kawasan wisata bahari, seperti Nusa Dua dan kawasan pulau di Nusa Penida.
Selain itu, di Selat Bali bagian selatan diperkirakan ketinggian ombak hingga empat meter dengan kecepatan angin 20 knot dari timur-tenggara dengan dan Samudera Hindia selatan Bali dengan kecepatan angin hingga 20 knot dari timur-tenggara.
Laut Bali di Bali Utara yang berbatasan dengan pesisir Kabupaten Buleleng diperkirakan mengalami ketinggian gelombang laut hingga 2,5 meter.
BMKG menyebutkan kondisi angin dan gelombang laut yang berisiko tinggi terhadap keselamatan berlayar yakni perahu nelayan apabila kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter.
Kapal tongkang apabila kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter, kapal feri apabila kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter.
Sebelumnya, Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Wilayah III Denpasar I Nyoman Gede Wiryajaya menjelaskan angin yang bertiup secara konstan dari Australia menuju daratan Asia berkontribusi memicu gelombang tinggi di sejumlah perairan di Bali.
Dia mengatakan angin menjadi salah satu indikator yang signifikan mendorong gelombang tinggi di sejumlah perairan di "Pulau Dewata" --sebutan untuk Bali.
Baca juga: BMKG sebut angin konstan dari Australia picu gelombang tinggi di Bali
Baca juga: BMKG prakirakan gelombang laut selatan Jabar-DIY bisa capai 6 meter
Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2023