Beliau memberikan contoh dan memberikan semangat.

Jakarta (ANTARA) - Sejumlah tokoh nasional menyampaikan pandangan atas sosok anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Sidarto Danusubroto yang merayakan ulang tahun ke-87.

"Pemikiran-pemikiran Bapak Sidarto banyak berkontribusi terhadap usulan dan masukan kepada Presiden," kata Ketua Wantimpres Wiranto, di Jakarta, Minggu.

Dia mengaku sebagai kolega Sidarto merasa terharu sekaligus bangga, karena begitu banyak yang simpati dengan perjuangan dan kiprahnya selama ini.

"Beliau punya catatan panjang dalam sejarah Negara Kesatuan Republik Indonesia," ujarnya.

Pelaksana Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhammad Mardiono mengatakan sosok Sidarto memiliki semangat juang yang sangat tinggi, menginspirasi generasi muda dan bisa diteladani.

"Saya pernah bersama sebagai anggota Wantimpres sekitar tiga tahun, dan saya kalah soal disiplin dengan beliau. Padahal saya lebih muda," ujar Mardiono.

Dia mengaku satu hal yang menjadi teladan dari Sidarto adalah sosok yang tidak pernah merasa tua.

"Kami berharap beliau tetap sehat untuk melanjutkan pengabdian kepada bangsa dan negara," katanya pula.

Sosok inspirasi dari Sidarto juga disampaikan Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid, yang selalu meyakinkan jika anak muda selalu bisa dan memiliki potensi untuk berkembang.

"Beliau memberikan contoh dan memberikan semangat," ujarnya lagi.

Ketua MPR RI RI Bambang Soesatyo mengatakan semangat dari sosok Sidarto sangat luar biasa, dan perlu menjadi contoh dan panutan generasi saat ini.

Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Madya Muhammad Ali mengatakan pengalaman dari sosok Sidarto dapat menjadi contoh dan panutan untuk generasi muda Indonesia.

"Semangat itu perlu menjadi contoh untuk kita semua," ujarnya.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan sosok Sidarto menjadi saksi sejarah, akan semangat dari perjuangan Bung Karno yang menempatkan persatuan dan kebangsaan di atas segalanya, dan jauh dari kata menyerah.

Bahkan, kata dia lagi, Sidarto menjadi informan yang sangat penting dalam menyelesaikan penelitian doktoral di Universitas Pertahanan, beberapa waktu lalu.

"Kami berharap Bapak Sidarto terus berkarya untuk bangsa dan negara," ujar dia.

Sidarto lahir di Yogyakarta, 11 Juni 1936. Dia ajudan terakhir Presiden Soekarno dari kepolisian, saat peralihan kekuasaan dari Orde Lama ke Orde Baru di tahun1967-1968.

Sidarto pernah menjadi anggota DPR RI periode 2014-2019. Selanjutnya, dia menjabat sebagai anggota Wantimpres sejak 2019 sampai sekarang.
Baca juga: Sidarto: Sabam Sirait tokoh demokrasi yang sangat cinta Indonesia
Baca juga: Anggota Wantimpres harap pemimpin ke depan lanjutkan program Jokowi

Pewarta: Fauzi
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023