Chigasaki (ANTARA) - Komunitas internasional Chigasaki International Playgroup membantu para pendatang baru, khususnya ibu dari berbagai negara, untuk mendapatkan informasi serta menyelenggarakan berbagai kegiatan di Kota Chigasaki, Prefektur Kanagawa, Jepang.

Pendiri Chigasaki International Playgroup Satou Ikushi di Chigasaki, Minggu, menuturkan pembentukan kelompok tersebut didorong dari pengalamannya sendiri saat pindah dari Taiwan ke Negeri Sakura itu 16 tahun yang lalu.

“Saat saya pertama kali datang ke sini, saya merasa kesulitan untuk mendapatkan informasi tentang merawat anak dan mendapatkan teman. Jadi, saya memutuskan untuk membentuk kelompok ini,” katanya.

Kelompok tersebut sudah berdiri sejak lima tahun lalu dan memiliki lima orang staf serta puluhan anggota dari berbagai negara, seperti Amerika Serikat, Spanyol, Rusia, Peru, Filipina, juga Indonesia.

Sebagian besar dari mereka merupakan penduduk asing yang menikah dengan warga Jepang.

Namun, terdapat juga warga asli Jepang yang ingin memperluas jaringan serta mempelajari Bahasa Inggris.

Pertemuan diadakan sebanyak dua kali dalam sebulan, yakni pada Sabtu pekan pertama dan Kamis pekan ketiga.

Kegiatan yang dilakukan meliputi membacakan buku cerita untuk anak, membuat kerajinan tangan, bernyanyi dan menari bersama, memasak makanan khas negara masing-masing, mengunjungi museum, sosialisasi mitigasi bencana alam, serta berdiskusi santai antarorang tua tentang berbagai hal.

“Kami menyambut orang-orang dari seluruh negara untuk bergabung. Mereka dapat bertanya tentang budaya Jepang, sekolah, merawat anak dan sebagainya,” ujar Sato.

Ia ingin kelompok yang merupakan bagian dari Asosiasi Internasional Chigasaki itu dapat memperluas jaringannya hingga ke berbagai daerah.

“Saya juga ingin pihak pusat kesehatan publik dan balai kota terlibat dalam kelompok dan kegiatan kami,” katanya.

Salah satu anggota Chigasaki Internasional Playgroup dari Filipina, Anne Dela Cruz, mengaku merasakan manfaat dengan bergabung ke kelompok tersebut.

“Saya bisa bertemu teman baru dan saya sangat menikmatinya dengan anak laki-laki saya. Sangat menyenangkan,” katanya.

Ia juga merasa senang karena sebagian besar anggota bisa berbahasa Inggris, jadi tidak canggung untuk menanyakan informasi terutama terkait anak.

“Saya harap lebih sering pertemuan yang diadakan dan saya harap punya lebih banyak teman sesama ibu di sini,” ujarnya.


Baca juga: Warga Jepang belajar tari Bali di KBRI Tokyo

Baca juga: Cerita warga Muslim Jepang jalankan puasa Ramadhan


Kemeriahan Hari Tari Bali terasa di Negeri Sakura

Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2023