puntung rokok pun berisiko besar memicu terjadinya karhutla

Tanjungpinang (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) mengingatkan masyarakat tidak membuang puntung rokok sembarangan karena dapat memicu kebakaran hutan dan lahan atau karhutla.

Oleh karena itu, Kepala BPBD Kepri, Muhammad Hasbi, meminta warga khususnya perokok tidak lalai membuang puntung rokok di pinggir-pinggir jalan apalagi di area lahan maupun hutan yang rawan terbakar.

"Sekarang sudah masuk musim kemarau, sehingga puntung rokok pun berisiko besar memicu terjadinya karhutla," kata Muhammad Hasbi di Tanjungpinang, Minggu.

Selain itu, Hasbi juga mengimbau masyarakat tidak membuka lahan maupun hutan dengan cara sengaja dibakar karena kobaran api berpotensi meluas dipicu kemarau.

Ia menyebut tindakan membuang puntung rokok apalagi membakar lahan dan hutan dengan sengaja yang berdampak menimbulkan karhutla dapat menyeret pelakunya ke ranah hukum.

"Pelaku penyebab karhutla bisa diancam pidana 10 tahun penjara hingga denda miliaran rupiah," ujar Hasbi.

Baca juga: BMKG: Waspada potensi karhutla pada 11-14 April di Natuna Kepri
Baca juga: Kebakaran lahan gambut di Natuna semakin meluas

Hasbi mengutarakan bahwa potensi kemarau dampak fenomena El Nino di Kepri diprediksi terjadi hingga bulan September 2023.

Pihaknya telah memetakan beberapa wilayah di Kepri rawan karhutla, yaitu Kabupaten Natuna, Kabupaten Anambas, dan Kabupaten Bintan.

"Tiga daerah ini rawan karhutla karena area hutannya lebih luas dibanding kabupaten/kota lainnya di Kepri," ungkap Hasbi.

Lanjutnya menyampaikan selain karhutla, kondisi kemarau tahun ini juga bisa memicu kekeringan air bahkan berakibat pada penurunan produksi pertanian.

Pihaknya bersama instansi terkait terus melakukan koordinasi guna mengantisipasi dampak musim kemarau, mulai dari ancaman kekeringan air bersih karhutla, serta keterbatasan stok bahan pangan.

"Kami sudah meminta masing-masing pemerintah kabupaten/kota se-Kepri mensosialisasikan dampak kemarau bagi masyarakat, sehingga diperlukan langkah-langkah antisipasi bersama seluruh elemen masyarakat," ucap Hasbi.

Baca juga: Dua hektare lahan di Kabupaten Bintan terbakar
Baca juga: Sehari, dua kebakaran lahan terjadi di Kabupaten Bintan
Baca juga: BMKG pantau 11 titik api di Kepri

Pewarta: Ogen
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2023