Kepala Stasiun Geofisika BMKG Bandung Teguh Rahayu saat dihubungi Minggu, mengatakan gempa yang terjadi sebanyak dua kali dipicu aktivitas Sesar Cugenang, gempa pertama terjadi pukul 9.00 WIB dan gempa kedua pukul 11.15 WIB.
"Gempa 3.5 magnitudo berpusat di 6.86 LS-107.06 BT atau 9 kilometer arah Barat Daya Cianjur dengan kedalaman 10 kilometer. Lokasi tersebut berdekatan dengan pusat gempa berkekuatan 5.6 magnitudo yang mengguncang Cianjur, Senin 21 November 2022," katanya.
Getaran gempa, tutur dia, dirasakan cukup kencang warga di wilayah utara, kota dan timur Cianjur. Namun gempa tersebut tidak merusak karena terjadi hanya beberapa detik, meski warga di sejumlah wilayah sempat panik dan berhamburan ke luar rumah.
"Kami meminta warga untuk tetap waspada dan segera ke luar rumah ketika terjadi gempa guna menghindari hal yang tidak diinginkan termasuk ambruknya bangunan rumah," katanya.
Baca juga: Belasan rumah di Cianjur rusak akibat gempa magnitudo 3,5
Bupati Cianjur, Herman Suherman, mengatakan sudah meminta dinas terkait dan BPBD Cianjur, untuk melakukan pendataan kerusakan akibat gempa yang terjadi menjelang siang itu. Laporan sementara sejumlah rumah yang baru dibangun di Kecamatan Cugenang dan Cianjur, mengalami rusak ringan.
"Kami masih menunggu laporan pasti dari petugas gabungan yang sudah disebar ke sejumlah wilayah untuk melakukan pendataan. Laporan sementara tidak ada korban jiwa atau luka-luka akibat gempa 3.5 magnitudo," katanya.
Bupati Cianjur, meminta warga tidak perlu panik namun tetap waspada segera keluar rumah ketika terjadi gempa guna menghindari hal yang tidak diinginkan."Jangan panik namun harus tetap waspada," katanya.
Baca juga: Gempa 3.5 magnitudo guncang Cianjur warga berhamburan keluar rumah
Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2023