Beirut (ANTARA) - Andrea Tenenti, juru bicara Pasukan Sementara Perserikatan Bangsa-Bangsa di Lebanon (United Nations Interim Forces in Lebanon/UNIFIL), pada Jumat (9/6) mendesak Lebanon dan Israel untuk menahan diri di tengah eskalasi ketegangan di perbatasan.

"Kami mendesak para pihak untuk menggunakan mekanisme koordinasi kami secara efektif demi mencegah kesalahpahaman dan pelanggaran serta membantu menjaga stabilitas di kawasan," kata Tenenti seperti dikutip National News Agency, kantor berita resmi milik pemerintah Lebanon.

"Pasukan penjaga perdamaian UNIFIL berada di lapangan untuk memastikan keberlanjutan penghentian agresi, menjaga ketenangan, dan membantu mengurangi ketegangan," imbuhnya.

Pasukan Sementara Perserikatan Bangsa-Bangsa di Lebanon (UNIFIL) dengan kendaraan pengangkut personel lapis baja berbendera PBB berjaga-jaga di perbatasan Israel dan Lebanon. (Xinhua/Ali Hashisho)

Sebelumnya pada hari yang sama, tentara Israel menggunakan gas air mata untuk menyerang warga Lebanon di dua desa perbatasan, yakni Kfarchouba dan al-Arqoub, yang sedang berdemonstrasi menentang pekerjaan buldoser Israel di tanah mereka, lapor situs berita Elnashra

Tentara Lebanon kemudian mengerahkan pasukannya untuk mendukung protes tersebut, sedangkan UNIFIL mengirimkan bala bantuan.

Tentara Israel terlihat di perbatasan di Desa Kfarchouba, Lebanon, pada 9 Juni 2023. (Xinhua/Ali Hashisho)


Pewarta: Xinhua
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2023