New York (ANTARA News) - Timor Leste menghargai kebijakan Pemerintah Indonesia yang berfokus pada bantuan kemanusiaan dan meningkatkan pengawasan di perbatasan, berkaitan dengan terjadinya kerusuhan di ibukota Dili sejak April lalu. "Langkah-langkah yang diambil Pemerintah Indonesia sudah cukup positif bagi Timor Leste, kami juga senang bahwa sejauh ini hubungan kedua negara tetap baik," kata Duta Besar Timor Leste untuk PBB, Jose Luis Guterres di New York, Selasa. Menurut dia, bantuan yang diberikan Indonesia dalam upaya menormalkan kembali situasi di Timor Leste cukup optimal, meskipun Indonesia tidak diminta mengirim pasukan tentara perdamaian. "Bagaimana pun peranan militer Indonesia dalam menjaga perbatasan sudah cukup bagus sehingga situasi disana tetap damai dan stabil," kata Guterres kepada ANTARA seusai mengikuti sidang Dewan Keamanan PBB yang khusus membahas situasi di Timor Leste tersebut. "Kami juga menghargai bantuan kemanusiaan dari saudara kami bangsa Indonesia, di saat mereka juga sedang tertimpa tragedi bencana alam gempa di Pulau Jawa," katanya. Dubes Guterres mengatakan bahwa Pemerintah Timor Leste tidak ingin "mengkambing-hitamkan" pihak-pihak tertentu dibalik kerusuhan yang terjadi saat ini. Menurut dia, tidak ada data atau bukti keterlibatan suatu negara dalam konflik internal tersebut, termasuk negara tetangga seperti Australia atau pun Indonesia yang memiliki masalah masa lalu dengan Timor Leste. "Oleh sebab itu saya lebih suka jika kami selaku pemerintah Timor Leste melakukan introspeksi diri, kesalahan apa yang kami lakukan, dan langkah apa saja yang perlu dilakukan untuk mengatasi masalah ini," katanya. Pernyataan Perdana Menteri Mari Alkatiri soal elemen-elemen yang terlibat dalam konflik, kata Guterres, bukan bermaksud untuk menuduh adanya keterlibatan pemerintah Indonesia. "Perdana Menteri Alkatiri juga telah membuat klarifikasi dalam suatu wawancara untuk meluruskan maksudnya," katanya. Sementara itu, berkaitan dengan adanya tuntutan dari kelompok pemberontak agar PM Alkatiri mengundurkan diri, Dubes Guterres mengatakan bahwa tuntutan tersebut tidak membuat situasi menjadi kondusif. Menurut Guterres, PM Alkatiri memegang mandat hingga diselenggarakannya Pemilihan Umum Timor Leste tahun 2007 mendatang.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006