Gropyokan tikus diawali dengan menyulut obat omposan (semacam mercon) yang mengeluarkan asap belerang...."
Bantul (ANTARA News) - Gabungan kelompok petani dari Kabupaten Bantul dan Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta Rabu pagi membasmi tikus sawah.
"Kegiatan ini dicanangkan gabungan petani Kecamatan Sedayu dan petani Kecamatan Seyegan Kabupaten Sleman, sebagai upaya mengatasi hama tikus yang selama ini menyerang sawah mereka," kata Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan (Dispertahut) Bantul, Edy Suhariyanta di Bantul, Rabu.
Menurut dia, "gropyokan" yang melibatkan sebanyak 25 petani dari dua kabupaten bersebelahan itu dimulai sekitar pukul 07.00 WIB hingga pukul 09.00 WIB yang berhasil menangkap sekitar 180 tikus di sekitar persawahan petani setempat.
"Gropyokan tikus diawali dengan menyulut obat omposan (semacam mercon) yang mengeluarkan asap belerang kemudian dihembuskan ke lubang-lubang persembunyian tikus, baru setelah tikusnya keluar dipukul secara bersama-sama," katanya.
Menurut dia, permasalahan tikus di Sedayu Bantul juga di Seyegan Sleman memang sangat menyulitkan petani setempat, dan menurutnya gropyokan dianggap sebagai cara untuk membunuh hama tikus paling efektif dibanding cara lain seperti pelepasan burung hantu.
"Dalam beberapa jam saja, gropyokan yang melibatkan gabungan petani tadi bisa membunuh sebanyak 180 tikus, sementara burung hantu dalam waktu semalam hanya memakan tiga ekor tikus, pelepasan burung hantu pernah kami lakukan 10 tahun lalu, tapi kurang efektif," katanya.
Ditanya mengenai pemberian kompensasi atau uang pengganti untuk petani yang berhasil menangkap tikus sebesar Rp500/ekor yang pernah diberikan Pemkab Bantul beberapa tahun sebelumnya pihaknya menegaskan, tahun 2013 ini tidak ada anggaran penggantian tikus mati.
(KR-HRI/B015)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013