Jakarta (ANTARA News) - PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) mulai mengembangkan bisnis properti dengan merencanakan pembangunan gedung perkantoran, hotel, apartemen, dan pusat perbelanjaan.

"Untuk tahap awal akan dibangun properti di tiga lokasi dengan investasi yang dibutuhkan sekitar Rp4,5 triliun," kata Direktur Utama RNI, Ismet Hasan Putro, pada acara peluncuran operasional gerai ritel di Jakarta, Rabu.

Menurut Ismet, pengembangan bisnis properti merupakan salah satu fokus utama RNI dalam jangka menengah dan panjang yang dikelola oleh anak usaha yakni PT Rajawali Properti Indonesia.

Saat ini, dia menjelaskan, RNI memiliki lima lokasi pembangunan properti yaitu di MT Haryono (Jakarta), Gatot Subroto (Jakarta), Gedung RNI Kuningan (Jakarta), Undaan (Surabaya), dan Cirebon.

Menurut dia, pembangunan properti di lima lokasi tersebut akan dilakukan pada rentang waktu 2014-2015, termasuk pembangunan di lokasi MT Haryono seluas 14.000 meter per segi dengan investasi sekitar Rp550 miliar.

"Studi kelayakan pembangunan kantor dengan 27 lantai ini diharapkan selesai pada 2013, sehingga pembangunannya bisa rampung pada 2014," kata Ismet.

Sementara properti yang mencakup perkantoran dan hotel akan dibangun di Undaan dengan investasi sekitar Rp1,8 triliun. Menurut Ismet, peletakan batu pertama pembangunan properti di lahan seluas 3,5 hektare itu akan dilakukan pada 5 Januari 2014.

RNI juga sedang menyiapkan studi kelayakan pembangunan properti terpadu yang menggabungkan unsur perkantoran, hotel, dan pusat bisnis di Jalan Gatot Subroto, Jakarta.

Perusahaan itu juga akan membangun RNI Tower dengan 99 lantai di lahan seluas 14.980 meter persegi di Kawasan Mega Kuningan Jakarta.

Ia menambahkan, pendanaan ekspansi bisnis RNI di sektor properti akan melibatkan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang lain seperti BUMN Karya dan Bank BUMN.

(R017)

Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2013