Tokyo (ANTARA) - Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang dan Federasi Mikronesia Heri Akhmadi meyakini bahwa Persatuan Pelajar Indonesia PPI di Jepang mampu berkontribusi dalam memperkuat hubungan Indonesia dengan negara itu.

Saya yakin, generasi muda Indonesia, khususnya teman-teman PPI Jepang akan mampu melahirkan tidak hanya ide dan gagasan, namun juga aksi konkret dalam memperkuat hubungan Indonesia dan Jepang,” kata Heri dalam sambutannya pada The 6th Annual Scientific Symposium of Indonesian Collegians in Japan (ASSIGN) 2023 di Tokyo, Sabtu.

Dia menambahkan simposium yang tahun ini bertema "Berpandangan Praktis dan Kreatif untuk Memperkaya Hubungan Indonesia - Jepang" merupakan cerminan dari langkah konkret itu dan pentingnya generasi muda dalam hubungan kedua negara.

“Generasi muda memang dikenal dengan segala hal yang instan, cepat, praktis, dan kreatif,” ujarnya.

Menurut dia, akademisi dan generasi muda merupakan penggerak inovasi dan kreativitas yang selalu menjadi motor perubahan menuju perbaikan.

“Bukan tidak ingin berproses, tapi memang, generasi muda ingin berlari kencang dalam meraih tujuan. Bukan tidak sabar, namun gejolak semangat dan antusiasme yang melekat pada generasi muda inilah yang menjadi bahan bakar perubahan yang lebih baik,” katanya.

Simposium itu, lanjut dia, merupakan bagian penting dari perayaan 65 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan Jepang.

Ia berpesan kepada generasi muda khususnya yang tergabung dalam PPI Jepang untuk menjadi agen perubahan positif dalam memperkaya hubungan Indonesia-Jepang di berbagai bidang melalui pengetahuan, keterampilan, dan pemikiran kreatif.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum PPI Jepang Anastasya Wulandari Hasyim menuturkan pendekatan praktis, kreatif serta non-konvensional dipandang perlu guna menciptakan solusi yang efisien dan berkelanjutan.

“Di era globalisasi ini, menurut kami pandangan praktis dan kreatif dibutuhkan untuk menciptakan inovasi dan ide-ide baru yang dapat memperkaya hubungan Indonesia dan Jepang,” ujarnya.

Dia berharap simposium tersebut dapat menjadi kesempatan berbagai pengetahuan dan berbagai sektor, di antaranya kesehatan, ekonomi, pendidikan, investasi dan lingkungan hidup.

Simposium tahunan itu menghadirkan berbagai pakar di bidangnya dalam dan luar negeri, di antaranya adalah Ketua Ikatan Ilmuwan Indonesia Internasional (I-4) Dr. Sastia Putri yang juga menjabat sebagai dosen di Osaka University, dosen di bidang energi Tokyo University Muhammad Aziz dan lainnya.

Baca juga: PPI Jepang ingin jangkau lebih banyak pemangku kepentingan Jepang
Baca juga: Pengamat: Pelajar Indonesia di Jepang perlu mampu berjejaring
Baca juga: Pengusaha Jepang puji mesin pertanian Indonesia

Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2023