New York (ANTARA News) - Sekjen PBB Kofi Annan memdukung dilakukanya suatu investigasi atas kasus pelanggaran HAM yang terjadi di Timor Leste yang sejak April 2006 lalu dilanda kerusuhan. "Saya meminta UNHCR (Komisaris Tinggi PBB untuk HAM) mengambil inisiatif penyelidikan sesegera mungkin," kata Annan dalam briefing kepada wartawan di Markas PBB New York, Selasa. Annan mengatakan bahwa ia telah menerima surat dari Menlu Timor Leste Jose Ramos Horta yang meminta PBB membentuk suatu Komisi Penyelidik Khusus yang independen. Komisi tersebut akan menyelidiki insiden yang terjadi pada 28-29 April, 23-25 Mei, dan insiden-insiden terkait yang telah menimbulkan korban jiwa dan luka-luka. Kofi Annan juga mengungkapkan mengenai permintaan dari pihak Timor Leste mengenai perlunya memperbesar kehadiran personil PBB, baik personil polisi, militer maupun sipil. "Presiden, Perdana Menteri dan Parlemen Timor Leste meminta tambahan personil tersebut untuk membantu upaya stabilitas siatuasi yang saat ini masih memanas," katanya. Annan mengaku cukup prihatin dengan situasi yang berkembang di Timor Leste sejak April lalu, apalagi PBB sudah berupaya meletakkan fondasi bagi proses pembangungan dan demokrasi di negara tersebut. Empat misi PBB telah dijalankan untuk negara baru tersebut yakni UNAMET, UNTAET, UNMISET dan UNOTIL. Dengan demikian, menurut Annan, permasalahan di Timor Leste saat ini bukan hanya refleksi dari kelemahan pada kepemimpinan negara tersebut, namun juga pada peran komonitas internasional yang kurang memadai. "Kita sadari bahwa pembangunan suatu institusi berbasis prinsip dasar demokrasi dan hukum bukan suatu proses sederhana yang dapat dicapai hanya dalam beberapa tahun," katanya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006