Bogota, Kolombia (ANTARA) - Empat anak dari penduduk asli Kolombia ditemukan hidup di bagian selatan negara itu pada Jumat (9/6) setelah pesawat yang mereka tumpangi jatuh di hutan lebat lebih dari lima pekan lalu, ungkap Presiden Kolombia Gustavo Petro.
Kakak beradik itu diselamatkan oleh anggota militer di dekat perbatasan antara Provinsi Caqueta dan Guaviare di Kolombia, di dekat lokasi jatuhnya pesawat.
Pesawat Cessna 206 itu membawa tujuh orang dalam rute penerbangan Araracuara, di provinsi Amazonas, menuju San Jose del Guaviare, sebuah kota di provinsi Guaviare.
Pesawat tersebut mengeluarkan peringatan mayday karena kerusakan mesin pada 1 Mei dini hari.
Tiga orang dewasa, termasuk pilot dan ibu dari anak anak tersebut, Magdalena Mucutuy, tewas akibat kecelakaan. Jenazah mereka telah ditemukan di dalam pesawat.
Sementara empat saudara kandung, berusia 13, 9, 4, serta seorang bayi berusia 12 bulan, selamat dari kecelakaan.
Narcizo Mucutuy, kakek dari tiga perempuan dan satu laki-laki, mengatakan kepada wartawan bahwa dia senang dengan berita penyelamatan mereka.
"Sebagai kakek dari cucu saya yang hilang di hutan Yari, saat ini saya sangat senang," ujar Mucutuy.
Foto-foto yang dibagikan oleh militer Kolombia menunjukkan sekelompok tentara dengan empat anak di tengah hutan.
"Ini adalah kegembiraan bagi seluruh negeri. Empat anak yang hilang, ditemukan hidup di hutan Kolombia!" kata Petro melalui akun Twitter-nya.
Petro awalnya melaporkan bahwa keempat anak tersebut telah ditemukan pada 17 Mei dalam sebuah pesan di Twitter tetapi kemudian menghapus informasi tersebut dengan mengatakan bahwa kabarnya belum dapat dikonfirmasi.
"Selama di hutan mereka selalu bersama dan dalam kondisi lemah. Sekarang tim dokter sedang memeriksa mereka. Yang terpenting mereka telah ditemukan. Itu membuat saya sangat bahagia," kata Petro kepada wartawan pada Jumat, seraya menambahkan bahwa anak-anak itu mencoba bertahan hidup sendirian di tengah hutan tanpa bantuan siapapun.
Tim penyelamat, didukung oleh anjing pencari, sebelumnya telah menemukan buah-buahan yang dibuang yang dimakan anak-anak untuk bertahan hidup, serta tempat berlindung yang dibuat dari tumbuh-tumbuhan hutan.
Pesawat dan helikopter dari angkatan darat dan angkatan udara Kolombia juga berpartisipasi dalam operasi penyelamatan.
Baca juga: Kisah Jumaidi, penyintas tunggal kecelakaan pesawat Dimonim
Baca juga: Penyintas dikeluarkan dari kapal feri terbalik di Tanzania
Baca juga: Cerita penyintas musibah KM Sinar Bangun
Sumber: Reuters
Penerjemah: Resinta Sulistiyandari
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2023