... potensi penguatan rupiah menuju kisaran Rp9.620-Rp.9.630 per dolar Amerika Serikat... "Jakarta (ANTARA News) - "Kurs rupiah bergerak menguat 15 poin terhadap dolar Amerika Serikat, Rabu pagi, menjelang lelang Surat Utang Negara (SUN), kata pengamat pasar Samuel Sekuritas, Lana Soelistianingsih, di Jakarta.
Pada transaksi antarbank, penguatan sebesar 15 poin itu menempatkan rupiah pada posisi Rp9.630 dibanding posisi sebelumnya Rp9.645 per dolar Amerika Serikat. "Rencana lelang SUN biasanya akan direspon dengan penguatan rupiah karena mata uang dalam negeri tersedot," jelasnya.
Ia mengemukakan, Kementerian Keuangan kembali akan melelang Surat Berharga Negara, Kamis besok, dengan target indikatif sebesar Rp7 triliun untuk lima seri, terdiri dari dua seri Surat Perbendaharaan Negara dengan tenor tiga dan 12 bulan.
Juga dilelang tiga seri SUN dengan tenor 10, 15, dan 20 tahun dengan kupon masing-masing sebesar 5,625 persen, 6,215 persen dan 6,625 persen.
Menurut dia, pengalaman lelang sebelumnya, permintaan diperkirakan masih tinggi dengan bid to cover ratio di atas 2,3 kali karena masih cukup besarnya likuiditas pasar. "Terdapat potensi penguatan rupiah menuju kisaran Rp9.620-Rp.9.630 per dolar Amerika Serikat," katanya.
Analis Trust Securities, Reza Priyambada, menambahkan, pergerakan nilai tukar rupiah melanjutkan kenaikan setelah pelaku pasar merespon pernyataan BI yang berencana untuk membuat pasar onshore terhadap transaksi forward yang selama ini banyak dilakukan di Singapura.
"Dengan pengaturan itu, maka akan meningkatkan likuiditas dolar Amerika Serikat di dalam negeri sehingga tercipta pasar forward," kata dia.
(KR-ZMF/F002)
Menurut dia, pengalaman lelang sebelumnya, permintaan diperkirakan masih tinggi dengan bid to cover ratio di atas 2,3 kali karena masih cukup besarnya likuiditas pasar. "Terdapat potensi penguatan rupiah menuju kisaran Rp9.620-Rp.9.630 per dolar Amerika Serikat," katanya.
Analis Trust Securities, Reza Priyambada, menambahkan, pergerakan nilai tukar rupiah melanjutkan kenaikan setelah pelaku pasar merespon pernyataan BI yang berencana untuk membuat pasar onshore terhadap transaksi forward yang selama ini banyak dilakukan di Singapura.
"Dengan pengaturan itu, maka akan meningkatkan likuiditas dolar Amerika Serikat di dalam negeri sehingga tercipta pasar forward," kata dia.
(KR-ZMF/F002)
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2013