Agar ODGJ kembali ke keluarga atau masyarakat sebagai manusia yang memiliki keterampilan dan mampu mandiri

Ambon (ANTARA) - Rumah Sakit Khusus Daerah (RSDK) Provinsi Maluku meningkatkan produktivitas pasien Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) melalui edukasi keterampilan berupa berkebun, bermusik, tata boga, menjahit, menyulam, menggambar lukisan dan lain-lain.

“Kami memberikan edukasi agar pasien jiwa ini produktif. Istilahnya kita ini sekolah bagi mereka ODGJ, agar mereka dapat berfungsi kembali dengan baik,” kata Direktur RSKD Maluku dr Sherly Yakobus di Ambon, Maluku, Jumat.

Menurutnya, pasien dengan gangguan jiwa tersebut seharusnya bisa bekerja di bawah instansi atau perusahaan, bahkan melakukan wirausaha sendiri.

“Mereka ini sebenarnya bisa bekerja sendiri, bisa buka lapangan usaha baik untuk dirinya maupun orang lain. Kita juga memberdayakan mereka untuk membuat usaha kecil-kecilan seperti minuman, keripik, dan kue-kue, dan dijual di lingkup RSKD ini,” ujarnya.

Baca juga: Dokter Jiwa RSKD Maluku tekankan pentingnya kesadaran kesehatan jiwa

Ia mengaku stigma masyarakat terhadap ODGJ masih sering menyebut mereka sebagai orang gila, bahkan di lingkungan keluarga sendiri.

“Mari kita sebut mereka ODGJ. Di sini kita berikan rehabilitasi psikososial, dimana tujuannya memperbaiki fungsi mereka agar bisa pulih dan kembali ke masyarakat,” katanya menerangkan.

Ia berharap pasien dengan gangguan jiwa yang sudah melakukan pengobatan bisa kembali lagi ke masyarakat dengan melakukan berbagai kegiatan produktif. Selain itu masyarakat juga dapat menerima mereka kembali selayaknya manusia normal.

“Itu yang kami harapkan. Agar ODGJ kembali ke keluarga atau masyarakat sebagai manusia yang memiliki keterampilan dan mampu mandiri. Itulah yang diupayakan agar orang dengan riwayat masalah gangguan kejiwaan dapat hidup normal seperti sebelumnya,” harap Sherly.

Baca juga: RSKD Maluku kekurangan dokter spesialis ahli jiwa

Pewarta: Winda Herman
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023