...banjir ini bukan yang terparah..."
Jambi (ANTARA News) - Gubernur Jambi Hasan Basri Agus, Selasa, meninjau lokasi banjir di Desa Jalutih, Kecamatan Bathin XXIV Kabupaten Batanghari, dan mengatakan banjir tersebut sudah siaga tiga.
Dalam peninjauan di Kecamatan Bathin XXIV, Gubernur langsung mengecek posko persiapan logistik dan paket bantuan makanan untuk korban banjir.
Gubernur didampingi Sekda Batanghari Ali Redo dengan menggunakan perahu karet meninjau sejumlah rumah warga yang terendam, bahkan Gubernur sempat mengelilingi 10 desa yang terendam di Kecamatan Bathin XXIV.
Saat dikonfirmasi, Hasan Basri Agus mengatakan, banjir yang melanda Kabupaten Batanghari kali ini bukan yang terbesar, karena sebelumnya pada tahun 2010, banjir yang melanda lebih parah dari sekarang.
"Memang kondisi masyarakat kita ada yang aman, namun ada juga yang perekonomiannya terganggu, banjir ini bukan yang terparah, sebelumnya pada tahun 2010 banjir di Kecamatan Bathin lebih parah," katanya.
Ia juga mengungkapkan, masyarakat yang ekonominya terganggu harus dibantu, baik itu makanan maupun berupa uang.
"Kita tahu ekonomi di sini pasti terganggu, untuk itu melalui APBD Provinsi Jambi kita bantu berupa uang sebesar Rp250 juta untuk Kabupaten Batanghari, tidak itu saja, dari BPBD Provinsi Jambi juga membantu sebesar Rp200 juta," ujarnya.
Di samping itu, bantuan-bantuan lain juga ikut disalurkan, seperti makanan dan bantuan tersebut akan diatur oleh pihak Pemerintahan Kabupaten Batanghari.
Hasan Basri Agus mengingatkan, setelah banjir melanda Kabupaten Batanghari, penyakit-penyakit baru akan bermunculan dan menyerang warga dan hal itu perlu diwaspadai.
"Warga harus mewaspadai munculnya penyakit diare dan gatal-gatal dan penyakit lainnya," kata Gubernur.
Sedangkan untuk sejumlah fasilitas yang mengalami kerusakan pascabanjir, pemerintah akan melakukan evaluasi berupaya untuk melakukan perbaikan.
HBA juga menghimbau kepada warga untuk mengantisipasi banjir di masa mendatang, agar membuat rumah bertiang, sehingga air tidak merendam rumah. (BS/E003)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013