Jika Seoul benar-benar ingin perdamaian dan keamanan di Semenanjung Korea, maka pihaknya harus pertama-tama mendesak AS untuk mengakhiri kebijakan bermusuhannya terhadap Korea Utara secara tidak memihak,"

Jenewa (ANTARA News) - Korea Utara mengatakan kepada forum perlucutan senjata Perserikatan Bangsa-Bangsa pada Selasa bahwa pihaknya tidak akan pernah tunduk pada resolusi mengenai program nuklirnya.

Pyongyang juga mengatakan bahwa prospek suram untuk denuklirisasi, yang memecah semenanjung Korea karena kebijakan permusuhan Amerika Serikat.

"AS dan para pengikut mereka sedih dan keliru jika mereka salah perhitungan bahwa Korea Utara akan menghormati sepenuhnya resolusi-resolusi yang tidak masuk akal itu. Korea Utara tidak akan tunduk pada setiap resolusi," kata Jon Yong Ryong, sekretaris pertama pada misi Korea Utara di Jenewa, dalam Konferensi Perlucutan Senjata, yang merujuk pada Republik Demokratik Rakyat Korea (DPRK/Korea Utara).

Dia mengatakan: "Jika Seoul benar-benar ingin perdamaian dan keamanan di Semenanjung Korea, maka pihaknya harus pertama-tama mendesak AS untuk mengakhiri kebijakan bermusuhannya terhadap Korea Utara secara tidak memihak."

Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon mengutuk tindakan "tercela" Korea Utara yang mengadakan uji coba nuklir pada Selasa.

Sementara itu beberapa diplomat PBB mengatakan bahwa Dewan Keamanan telah menjadwalkan pertemuan darurat untuk membicarakan kemungkinan pemberlakuan rangkaian sanksi baru bagi Pyongyang.

"Sekretaris Jenderal mengutuk uji coba senjata yang dilakukan oleh Korea Utara pada hari ini, tindakan tersebut jelas-jelas merupakan pelanggaran terhadap resolusi Dewan Keamanan" kata juru bicara Ban, Martin Nesirky, dalam sebuah pernyataan tertulis.

"Pyongyang telah melakukan tindakan tercela karena mengabaikan seruan kuat dan tegas dari komunitas internasional untuk menahan diri dari tindakan provakatif seperti ini," kata dia.

"Sekretaris Jenderal sangat khawatir terhadap dampak negatif dari tindakan Korea Utara yang dapat memicu ketidak stabilan regional serta menghambat usaha menuju non-proliferasi nuklir," tulis pernyataan tersebut.

Misi PBB di Korea Selatan dilaporkan telah mendesak 15 negara anggota Dewan Kemanan untuk membicarakan uji coba nuklir Korea Utara.

Menteri Luar Negeri Korea Selatan Kim Sung-hwan juga dikabarkan akan segera mengadakan konferensi pers di New York setelah pertemuan tersebut.

Korea Selatan merupakan presiden dewan keamanan bulan ini. Dengan posisi tersebut, Korea Selatan dapat memastikan tindakan dari negara tetangganya itu menjadi isu prioritas bagi badan PBB yang paling berkuasa setidaknya sampai akhir Februari, demikian Reuters.

(H-AK/B002)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013