..mengajak sebanyak mungkin penggiat industri fesyen untuk bersama-sama mengubah perilaku
Jakarta (ANTARA) - Jenama fesyen lokal "Sejauh Mata Memandang" berpartisipasi dalam konser musikal bertajuk “Harmonature: Harmonizing the Nature of Nusantara” di Bulgaria belum lama ini, dengan membawa koleksi busana modern yang dipadukan dengan budaya Indonesia dan konsep ramah lingkungan.
“Harmonature: Harmonizing the Nature of Nusantara” merupakan acara yang digagas oleh Kedutaan Indonesia di Bulgaria dengan Duta Besar Iwan Bogananta (Bulgaria, Albania, dan Makedonia Utara) serta arahan kreatif dari Jay Subyakto dan Erwin Gutawa.
"Selain mengenalkan kebudayaan dan alam Indonesia kepada masyarakat Bulgaria, SMM memiliki tujuan untuk mengajak sebanyak mungkin penggiat industri fesyen untuk bersama-sama mengubah perilaku, menciptakan ekosistem yang lebih ramah lingkungan,” ujar Chitra Subyakto, Pendiri dan Direktur Kreatif SMM dalam siaran pers, Jumat.
Beberapa ansambel busana dari berbagai koleksi dan inspirasi ditampilkan oleh SMM, yang dipercantik dengan koleksi aksesori Indonesia yaitu Manjusha dan tas dari Sakombu.
Baca juga: Tips memilih baju sarimbit untuk Lebaran
Koleksi yang dihadirkan antara lain Koleksi Daur Ulang yang dibuat dengan memanfaatkan kembali sisa kain sisa produksi dan menjahitnya menjadi produk baru seperti pakaian, tas, dan aksesori yang memiliki nilai tambah.
Koleksi tersebut merupakan salah satu upaya SMM untuk mengurangi limbah tekstil dan memperpanjang umur kain agar tidak menjadi limbah permanen.
Kemudian, ada Koleksi Tenun Tuban Gedog. SMM berkolaborasi dengan pengrajin lokal dari Kabupaten Tuban, Jawa Timur untuk membuat koleksi kebaya dari kain tenun Gedog khas Tuban yang dihiasi manik-manik.
Kain Gedog sendiri terbuat dari kapas regeneratif dan seluruh proses produksinya mulai dari penanaman pohon kapas, pemintalan, penenunan, pembuatan batik, hingga pencelupan alami menggunakan teknik celup, dilakukan secara bertanggung jawab oleh pengrajin lokal.
Kemudian, Koleksi Batik Cap. Koleksi ini menampilkan pola-pola unik dari SMM, diproses menggunakan teknik tradisional batik cap dengan alat stempel tembaga dan lilin.
SMM berkolaborasi dengan pengusaha rumahan dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dari Desa Watukebo Banyuwangi dan Desa Karangjompo Pekalongan. Tencel dan katun dipilih sebagai bahan, sebab selain nyaman untuk iklim tropis di Indonesia, pembuatannya diproses oleh pengrajin lokal yang bertanggung jawab.
Sementara untuk mendapatkan warna yang diinginkan, SMM berkolaborasi dengan pengrajin terampil yang ahli dalam teknik pewarnaan alami dari Desa Sembiran Bali Utara.
Baca juga: Sejauh Mata Memandang hadirkan koleksi busana "Kudapan"
Terakhir ada Koleksi Tenun Sutera Bugis. SMM menampilkan koleksi busana seperti baju bodo (atasan khas Bugis) yang dipadukan dengan bawahan sarung tenun dari sutera yang menampilkan pola kotak-kotak dan warna-warna cerah yang disebut Lipa' Sabbe.
Potongan-potongan tersebut diproduksi secara bertanggung jawab dengan mengandalkan keahlian para penenun sutera di kota Sengkang, Kabupaten Wajo.
Selain berusaha menjadi jenama yang lebih bertanggungjawab dan menjalankan bisnis secara sirkular, SMM juga konsisten melakukan berbagai kegiatan inisiatif dalam merawat bumi dan bekerja sama dengan para mitra.
Saat ini, SMM bekerja sama dengan Yayasan HAkA dan Forum Konservasi Leuser, didukung oleh seluruh Sahabat Sejauh yang telah berupaya untuk melestarikan dan melindungi Kawasan Ekosistem Leuser di Aceh Timur sebagai suaka bagi beberapa satwa langka seperti Gajah Sumatera, Harimau Sumatera, Badak Sumatera, dan Orang Utan Sumatera.
Hingga awal tahun 2023, SMM telah memperluas areal restorasi hutan dari 6 hektar menjadi 20 hektar. Setiap pembelian produk SMM, Kawan Sejauh mendonasikan satu pohon untuk program restorasi hutan di Kawasan Ekosistem Leuser guna merawat planet dan mata pencaharian masyarakat setempat.
Baca juga: Intip koleksi kolaborasi Mugler X H&M yang rilis 11 Mei di Indonesia
Baca juga: Rekomendasi pilihan sepatu pria untuk lengkapi penampilan saat Lebaran
Baca juga: Kemenparekraf-Kemendag kolaborasi dalam "Road To JMFW 2024"
Pewarta: Suci Nurhaliza
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2023