Jakarta (ANTARA News) - Dewan Eksekutif Komite Olimpiade Internasional (IOC), Selasa, setuju untuk merekomendasikan 25 cabang olahraga, termasuk bulutangkis pada sidang IOC ke-125 sebagai cabang utama yang akan digelar pada Olimpiade 2020.
Menurut siaran pers IOC yang diterima Antara melalui surat elektronik, Selasa, ke-25 cabang olahraga tersebut adalah atletik, rowing, bulutangkis, bola basket, tinju, kano, balap sepeda, berkuda, anggar, sepak bola, senam, angkat besi, bola tangan, hoki, judo, renang, modern penthatlon, taekwondo, tenis, tenis meja, menembak, panahan, triatlon, layar dan bola voli.
Sidang ke-125 IOC akan berlangsung pada 7-10 September mendatang di Buenos Aires, Argentina.
Saat ini, tiga kota bersaing ketat untuk menjadi tuan rumah Olimpiade 2020, yaitu Tokyo (Jepang), Istanbul (Turki) dan Madrid (Spanyol).
Dewan Eksekutif merekomendasikan agar cabang gulat tidak lagi dipertandingkan sehingga cabang yang berada dibawah organisasi FILA tersebut akan termasuk dalam tujuh cabang yang termasuk dalam daftar tunggu untuk dipertandingkan di Olimpiade 2020.
Ketujuh cabang tersebut adalah bisbol/sofbol, karate, sepatu roda, panjat dinding, squash, wakeboarding (sejenis ski air) dan wushu.
Cabang-cabang olahraga tersebut dijadwalkan untuk melakukan presentasi di hadapan Dewan Eksekutif dalam rapat di St Petersburg, Rusia pada Mei mendatang. Dewan Eksekutif akan memilih di antara delapan cabang tersebut untuk direkomendasikan pada Sidang IOC ke-125.
Sebagai usaha untuk memastikan bahwa setiap cabang olahraga di Olimpiade tetap relevan bagi para penggemar dari segala lapisan, Komisi Program Olimpiade secara sistematis terus melakukan evaluasi pada setiap penyelenggaraan pesta olahraga terbesar di dunia itu.
Sebelumnya, cabang bulutangkis sempat disebut-sebut akan dicoret dari pentas Olimpiade 2020 karena dinilai tidak populer di belahan dunia lain kecuali Asia dan sebagian Eropa. Cabang golf dan rugby pada sidang 2009 diputuskan untuk dipertandingkan secara resmi pada Olimpiade 2016 di Brazil.
(A032)
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2013