Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi VI DPR RI Intan Fauzi mengakui pembenahan badan usaha milik negara (BUMN) sudah lebih baik pada kepemimpinan Erick Thohir.
"Dengan terbongkarnya kasus-kasus lama dugaan korupsi di BUMN, sebenarnya justru bagus. Artinya pembenahan tata kelola itu berjalan dengan baik, Ini bagian dari nyali Menteri BUMN Erick Thohir untuk bersih-bersih," katanya dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.
Dia menjelaskan jika munculnya berbagai kasus dugaan korupsi pada beberapa perusahaan pelat merah di Kementerian BUMN oleh aparat penegak hukum tidak bisa dipisahkan dari pelaksanaan tata kelola perusahaan (good corporate governance/GCG) yang baik dan benar.
"Bersih-bersih BUMN, tidak terpisahkan dari kinerja BUMN dalam merapihkan tata kelola perusahaan, sehingga banyak kasus dugaan korupsi terangkat," katanya.
Sejumlah kasus itu, di antaranya dugaan korupsi pada perusahaan Garuda, Jiwasraya, Asabri, Pertamina, Krakatau Steel, Perum Perindo, Waskita Karya, Nindya Karya, dan kasus dugaan korupsi dana pensiun Pelindo. Terbaru pada PT Waskita Karya dan PT Waskita Beton Precast.
Menurut dia, meski diakui belum sepenuhnya berhasil dan perlu terus dilakukan perbaikan sehingga jangan ada lagi BUMN merugi.
Intan mengingatkan soal pentingnya BUMN memegang komitmen perusahaan dalam hal menjaga akuntabilitas, transparansi dan bertanggung jawab.
"Salah satu keberhasilan penerapan tata kelola perusahaan yang baik adalah meningkatnya dividen BUMN. Walaupun kita ketahui bersama dividen pada tahun 2022 sudah bagus, tetapi kinerja perusahaan yang belum optimal harus tetap dilakukan," katanya menegaskan.
Penegasan itu disampaikan Intan saat Rapat Kerja dengan Menteri BUMN Erick Thohir di Komisi VI DPR RI.
Dia juga mendorong Dewan Komisaris pada banyak perusahaan BUMN untuk melaksanakan fungsi pengawasan serta memaksimalkan peran Komite Audit.
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan jika terkuaknya kasus yang membelit PT Waskita Karya Tbk dan PT Aneka Tambang (Antam) sepatutnya menjadi peringatan kepada BUMN lain untuk benar-benar bekerja secara profesional dan transparan sesuai dengan peta jalan yang telah ditetapkan.
"Kami konsisten lakukan bersih-bersih ini. Tetapi kalau memang tetap ada oknum-oknum yang terkena, ya tentu itu bagian dari bersih-bersih," kata Erick di Kantor Kementerian BUMN.
Menteri BUMN mendukung penuh proses penyidikan yang tengah dilakukan oleh Kejagung. Erick juga optimistis perbaikan kinerja BUMN bisa lebih optimal ke depannya.
Pewarta: Fauzi
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2023