Kiev (ANTARA) - Badan Keamanan Ukraina (SBU) mengatakan pada Jumat bahwa mereka telah menyadap panggilan telepon yang membuktikan bahwa "kelompok sabotase" Rusia meledakkan pembangkit listrik tenaga air dan bendungan Kakhovka di Ukraina selatan.

Penghancuran bendungan pada Selasa (6/6) itu telah menyebabkan banjir besar dan memaksa ribuan penduduk untuk mengungsi. Serangan tersebut juga menimbulkan kerusakan lingkungan.

Rusia dan para pejabat proksinya di Ukraina telah menyalahkan Kiev atas hancurnya bendungan tersebut.

SBU mengunggah rekaman audio berdurasi satu setengah menit di kanal mereka di Telegram. Suara tersebut diduga merupakan percakapan antara dua pria dalam bahasa Rusia yang tampaknya sedang mendiskusikan dampak dari bencana.

"Mereka (Ukraina) tidak menyerangnya. Itu kelompok sabotase kami," kata seorang pria dalam percakapan itu, yang disebut SBU sebagai tentara Rusia.

"Mereka ingin, seperti, menakut-nakuti (orang) dengan bendungan itu. Namun, tidak berjalan sesuai rencana, dan (mereka melakukan) lebih dari yang direncanakan," sambungnya.

SBU tidak menjelaskan lebih jauh tentang pembicaraan itu atau pihak-pihak yang berbicara.

Mereka mengatakan telah membuka penyelidikan kriminal atas kejahatan perang dan "ecocide" --kerusakan alam yang dilakukan secara sengaja atau akibat kelalaian manusia.

"Para penjajah ingin memeras Ukraina dengan meledakkan bendungan dan melakukan bencana buatan manusia di bagian selatan negara kami," kata SBU dalam sebuah pernyataan.

Sumber: Reuters

Baca juga: Ukraina: NATO akan bantu atasi dampak ledakan bendungan Kakhovka
Baca juga: Bendungan hancur, Ukraina khawatir kehilangan jutaan ton hasil panen

Penerjemah: Shofi Ayudiana
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2023