Kami (Kementan) masih yakin swasembada bisa tercapai bila mendapatkan dukungan dari segala instansi, baik pemerintah maupun masyarakat lainnya,"

Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Pertanian menyatakan masih optimistis swasembada daging akan tercapai pada 2014, meskipun saat ini impor daging sapi masih tinggi.

Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian (Kementan) Syukur Iwantoro di Jakarta, Selasa, mengatakan populasi sapi dari tahun ke tahun selalu mengalami peningkatan.

Pada 2011 jumlah sapi sebanyak 15,42 juta ekor, meningkat pada 2012 menjadi 16,66 juta ekor sapi.

"Kami (Kementan) masih yakin swasembada bisa tercapai bila mendapatkan dukungan dari segala instansi, baik pemerintah maupun masyarakat lainnya," katanya.

Syukur mengatakan, akan terus meningkatkan populasi sapi dan menekan impor hingga akhirnya hanya impor daging sapi dan sapi hidup sebesar 10 persen.

Upaya peningkatan sapi lokal tersebut, tambahnya, seperti penerapan pembibitan ternak yang baik dalam dua tahun sebesar 0,50 persen, dari 3,50 persen menjadi 4 persen dan mempertahankan kelembagaan pembibitan.

"Lalu penguatan sistem kesehatan hewan nasional dalam menurunkan tingkat kesakitan dan meningkatkan kinerja RPH (Rumah Pemotongan Hewan)," ucapnya.

Selain itu, pemerintah juga bekerjasama dengan Kementerian BUMN dan Kementerian Perhubungan dalam memperbaiki distribusi dan transportasi sapi.

"Mulai Febuari 2013 akan disediakan gerbong khusus daging oleh PT KAI dari Provinsi Jawa Timur ke Jakarta. Sedangkan pengangkutan sapi antar pulau, PT PELNI akan menyediakan kapal khusus pengangkutan ternak pada April 2013 bisa beroperasi," tuturnya.

Sebelumnya anggota Komisi IV DPR Mohammad Ali Yahya mengatakan diperlukannya peningkatan sapi betina yang produktif untuk memperbanyak populasi sapi serta menghindari pemotongan sapi betina.

"Sapi betina di peternak harus dijaga, kalau perlu impor sapi betina saja untuk dikembangbiakkan," ujarnya.

Selain itu, menurut dia, makanan untuk sapi juga harus diperhatikan, terutama makanan penuh gizi agar sapi cepat besar dan tidak mudah terkena penyakit.

"Pelepah sawit itu proteinnya banyak, itu harus diberikan ke sapi-sapi," katanya.

Dia juga meminta agar pengiriman sapi antar pulau yang masih berumur satu sampai dua tahun dihentikan, karena rawan kematian.
(S025/R010)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013