Pada pukul 06.54 GMT, rubel melemah 0,3 persen terhadap dolar menjadi diperdagangkan pada 82,88, sebelumnya mencapai 83,04, terlemah sejak 7 April
Moskow (ANTARA) - Rubel Rusia melemah ke tingkat terendah lebih dari dua bulan melewati 83 terhadap dolar pada awal perdagangan Jumat, menjelang perkiraan penangguhan suku bunga, tetapi banyak yang mengantisipasi bank sentral untuk memperketat sinyalnya atas pergerakan suku bunga di masa depan karena inflasi semakin cepat.
Pada pukul 06.54 GMT, rubel melemah 0,3 persen terhadap dolar menjadi diperdagangkan pada 82,88, sebelumnya mencapai 83,04, terlemah sejak 7 April. Rubel juga kehilangan 0,3 persen untuk diperdagangkan pada 89,32 versus euro dan turun 0,3 persen terhadap yuan menjadi diperdagangkan di 11,63.
Rubel berada di bawah tekanan dari meningkatnya ketegangan geopolitik dan meningkatnya permintaan mata uang asing minggu ini.
Kenaikan harga konsumen mingguan Rusia telah meningkat tajam bulan ini, data menunjukkan pada Rabu (7/6/2023), membenarkan keputusan bank sentral untuk mempertahankan sikap hawkish menjelang pertemuan pada Jumat.
"Percepatan inflasi pada hari-hari pertama musim panas dapat memicu pengetatan retorika bank sentral," kata analis Raiffeisen Bank, memperkirakan suku bunga akan ditahan.
Baca juga: Rubel Rusia sentuh level terendah 8-minggu lewati 82 terhadap dolar
Bank sentral akan mengumumkan keputusan suku bunganya pada pukul 10.30 GMT dan Gubernur Elvira Nabiullina akan menjelaskan lebih lanjut tentang kebijakan moneter dan masalah lainnya pada konferensi media pada pukul 12.00 GMT.
Raiffeisen Bank menambahkan, bank sentral menjalankan kebijakan moneter tahun ini di tengah tingginya ketidakpastian, terutama terkait kebijakan fiskal.
Rusia mencatat surplus anggaran marjinal pada Mei, tetapi defisit untuk tahun ini secara keseluruhan jauh melebihi rencana tahunan, dan banyak analis mengantisipasi bahwa kementerian keuangan akan melampaui target pengeluaran 29,1 triliun rubel (350,8 miliar dolar AS) untuk tahun 2023.
"Mengingat sifat pro-inflasi dari faktor ini, kami memperkirakan bank sentral akan memperketat sinyalnya," kata para analis.
Baca juga: Rubel Rusia stabil di tengah meningkatnya risiko geopolitik
Baca juga: Rubel stabil, saham Rusia tergelincir setelah bendungan Ukraina jebol
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023