Kami memandang keberlanjutan sebagai inti dari misi dan proposisi nilai perusahaan. Ini adalah aspek penting dari bagian perjalanan transformasi, karena kami berusaha untuk melayani pemangku kepentingan dengan lebih baik, meningkatkan ketahanan bisni

Jakarta (ANTARA) - Platform real estat dan layanan kesehatan, PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) menempatkan aspek environmental, social, and corporate governance (ESG) sebagai inti dari misi dan proposisi nilai perusahaan.

"Kami memandang keberlanjutan sebagai inti dari misi dan proposisi nilai perusahaan. Ini adalah aspek penting dari bagian perjalanan transformasi, karena kami berusaha untuk melayani pemangku kepentingan dengan lebih baik, meningkatkan ketahanan bisnis, dan meraih peluang baru," kata Group CEO LPKR John Riady dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.

Menurut dia, pihaknya berkomitmen untuk mempercepat integrasi keberlanjutan ke dalam organisasi melalui akuntabilitas dan ambisi yang lebih besar.

John mengatakan melanjutkan keberhasilan tata kelola keberlanjutan sebelumnya, LPKR melakukan penyempurnaan struktur tata kelola keberlanjutan dengan memformalkan peran dan tanggung jawab Komite ESG.

Di samping itu, LPKR juga membentuk Grup Pengarah ESG serta Grup Fungsi Keberlanjutan untuk mengoordinasikan alur kerja ESG di seluruh tingkatan dan unit bisnis.

Perusahaan juga telah mengambil langkah-langkah untuk mengintegrasikan risiko dan peluang iklim ke dalam sistem manajemen risiko perusahaan dan strategi bisnis, sejalan dengan rekomendasi TCFD (Task Force on Climate-related Financial Disclosures).

"LPKR juga telah melakukan penilaian risiko iklim bottom-up di berbagai kelas aset serta jangka waktu untuk menyiapkan rencana mitigasi yang lebih kuat sebagai respons terhadap dampak perubahan iklim," kata John.

Sebagai penandatangan UNGC (United Nations Global Compact), perusahaan telah memasukkan Sepuluh Prinsip UNGC tentang hak asasi manusia, tenaga kerja, lingkungan, dan anti korupsi dalam kebijakan perusahaan.

Laporan Keberlanjutan 2022 LPKR disusun berdasarkan pengungkapan dari Laporan Keberlanjutan 2021, dengan cakupan pelaporan yang diperluas dan pengungkapan tambahan sejalan dengan standar dan kerangka pelaporan seperti Global Reporting Initiative (GRI), UNGC and Sustainable Development Goals (UN SDGs), TCFD, Sustainability Accounting Standards Board (SASB), World Economic Forum (WEF) Stakeholder Capitalism Metrics, dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Indonesia (OJK).

Pada 2022, LPKR juga memberikan perhatian serius terhadap dekarbonisasi dan sirkularitas air melalui peningkatan penggunaan daur ulang air limbah dan air hujan yang dimanfaatkan untuk konsumsi air dan pengolahan air.

Selain itu, tambah John Riady, aspek sosial dengan meluncurkan kerangka kerja untuk dukungan dan keterlibatan masyarakat yang diberi nama Lippo Untuk Indonesia PASTI (singkatan dari Pintar/Pendidikan, Asri/Lingkungan, Sejahtera/Sosial, Tangguh/Kesehatan, dan Independen/Pemberdayaan Ekonomi), dan sumber daya manusia yang tercermin salah satunya pada 40 persen keterwakilan perempuan di tingkat eksekutif senior dan manajer.

Baca juga: Catat kinerja positif, LPKR jadi pengembang berpendapatan tertinggi

Baca juga: Emiten Indonesia perlu prioritaskan pelaporan keberlanjutan

Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2023