"Tanpa adanya sumber pasokan air, tidak mungkin untuk menumbuhkan sayur-sayuran. Tanaman biji-bijian dan biji minyak nabati akan ditanam dengan menggunakan model ekstensif dengan hasil panen rendah," kata kementerian tersebut melalui sebuah pernyataan.
Kementerian menyatakan penghancuran bendungan akan membanjiri puluhan ribu hektare lahan pertanian di Ukraina selatan serta dapat mengubah sedikitnya 500.000 hektare lahan yang tidak teririgasi menjadi "gurun".
Kementerian juga mengemukakan bahwa lahan yang kebanjiran akan memerlukan penilaian penuh agro-ekologi dari kondisi tanah dan dalam banyak kasus dibutuhkan penerapan metode pemulihan tanah secara khusus.
Selain itu, disebutkan pula bahwa sayur-sayuran, melon, biji-bijian dan biji minyak nabati merupakan produk-produk utama yang ditumbuhkan di lahan yang terdampak tersebut.
Ukraina juga merupakan penghasil dan eksportir utama dari biji-bijian dan biji minyak nabati di dunia.
Penghancuran bendungan pada Selasa, yang membuat Ukraina dan Rusia saling menyalahkan, juga membuat kondisi menjadi tidak memungkinkan untuk menavigasi bagian dari Sungai Dnipro dan mencabut Kiev dari rute ekspor pertanian yang penting, kata otoritas pelayaran.
Menteri Pertanian Mykola Solsky menyatakan bahwa kerugian sektor pertanian dapat lebih besar dari yang sebelumnya diperkirakan, karena bencana tersebut menimbulkan kerusakan irigasi selama "bertahun-tahun".
Sumber: Reuters
Baca juga: Badan PBB lakukan asesmen dampak kerusakan bendungan Kakhovka
Baca juga: China prihatin atas penghancuran bendungan di Ukraina
Baca juga: Ukraina nyatakan darurat akibat hancurnya bendungan Nova Kakhovka
Penerjemah: M Razi Rahman
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2023