Magelang (ANTARA News) - Ribuan warga lereng Gunung Merapi di Kabupaten Magelang yang selama ini berada di berbagai tempat penampungan pengungsi untuk menghindari bahaya letusan gunung api tipe awan panas itu segera dipulangkan ke desanya masing-masing. "Segera dibuat surat pemberitahuan kepada masyarakat bahwa mereka sudah bisa pulang, surat itu akan ditandatangani Pak Bupati (Singgih Sanyoto,red), mungkin besok pagi," kata Sekretaris Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana dan Pengungsi (Satlak PBP) Pemerintah Daerah Kabupaten Magelang Edy Susanto di Magelang, Selasa (13/6) malam. Pemulangan mereka terkait penurunan status aktivitas vulkanik Gunung Merapi dari "awas" ke "siaga" pada Selasa (13/6) siang. Pihak Satlak PBP Kabupaten Magelang menerima surat dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian di Yogyakarta melalui faksimile tentang penurunan status Merapi itu sekitar pukul 15.30 WIB. Hingga saat ini jumlah warga lereng Merapi di wilayah Kabupaten Magelang yang mengungsi ke berbagai penampungan sebanyak 9.053 jiwa. "Besok pagi setelah para pengungsi makan pagi, mereka boleh pulang," katanya. Mereka, katanya, akan langsung dipulangkan ke desa masing-masing dengan sarana angkutan terutama truk yang disiapkan pihak Satlak PBP Pemda Kabupaten Magelang. Saat ini, katanya, truk-truk bagi keperluan evakuasi warga Merapi telah disiapkan pada berbagai tempat penampungan. "Mungkin truk-truk itu akan bolak-balik memulangkan warga dari tempat pengungsian ke desanya, diperkirakan dalam satu hari seluruh pengungsi sudah bisa kembali," katanya. Tetapi, katanya, warga lereng Merapi harus tetap waspada terhadap kemungkinan bahaya gunung berapi itu karena sewaktu-waktu Merapi bisa berubah statusnya. Jika status aktivitas vulkanik Merapi semakin turun hingga ke status aktif normal, katanya, hal itu tidak menjadi persoalan. Masyarakat bisa kembali bekerja mencari penghidupan di desanya secara tenang. Tetapi, katanya, jika status Merapi naik lagi menjadi awas maka mereka harus siap untuk mengungsi kembali. "Yang penting jangan lengah tetapi juga jangan terlalu takut, jangan menyepelekan, tetapi juga jangan takut karena Merapi selalu di luar dugaan," katanya. Semua pihak terutama masyarakat lereng Gunung Merapi yang terletak di perbatasan antara Provinsi Jawa Tengah dengan Daerah Istimewa Yogyakarta itu, katanya, patut bersyukur karena fase erupsi gunung itu tidak menimbulkan korban. Jika situasi Merapi sudah normal, katanya, pihak Satlak PBP Pemda Kabupaten Magelang akan segera melakukan evaluasi tentang berbagai program penanganan bencana Merapi selama ini. "Supaya untuk penanganan bencana yang mungkin bakal terjadi pada masa mendatang akan lebih baik lagi, bukan hanya bencana Merapi tetapi bencana alam lainnya pula, apa yang telah dilakukan selama ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak terutama Satlak," kata Edy Susanto.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006