Jakarta (ANTARA) - Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Alexandra Askandar mengatakan semua perusahaan, khususnya perbankan harus menjaga pentingnya kesetaraan gender dalam jajaran eksekutif perusahaan.

Kesetaraan gender yang dimaksud komposisi yang seimbang antara karyawan laki-laki dan perempuan pada level manajemen bawah, menengah, maupun eksekutif.

“Kita harus memastikan bahwa keseimbangan ini tetap terjaga di level top pimpinan yang mana kalau di Bank Mandiri di awal memang komposisinya 50 50, di 'middle management' itu rata-rata di angka 30 persen, kemudian menjadi 20 persen, tapi sekarang ini kalau kita bicara di 'board Of director' memang angkanya lebih 25 persen,” kata Alexandra di Jakarta, Kamis.

Baca juga: Bank Mandiri yakin kredit tetap tumbuh 10 persen pada 2023
Baca juga: Bank Mandiri salurkan pembiayaan berkelanjutan Rp232 triliun kuartal I


Selain itu, Alexandra mengapresiasi komitmen Kementerian BUMN untuk terus menjaga kesetaraan gender dengan menetapkan minimal 25 persen kepemimpinan perempuan dalam perusahaan BUMN.

Bank Mandiri juga berkomitmen untuk membina dan mengembangkan para perempuan agar mampu bekerja secara fleksibel, katanya.

“Untuk karyawan perempuan kami yang berminat mengembangkan karir, maka kami 'support' penuh dengan memberikan pelatihan, 'workshop', dan 'mentorship',” ujarnya.

Bank Mandiri mengalami kemajuan signifikan dalam penerapan kesetaraan gender. Pada tahun 2021, karyawan perempuan mencapai 43 persen, dan 30 persen dari mereka memegang peran kunci kepemimpinan.

Hal itu disampaikan Alexandra dalam forum diskusi bertajuk "Empowering Woman" sekaligus peluncuran Buku “Empowering Women: A Collection of Thoughts to Advance the Workplace" yang diinisiasi Kearney. Buku tersebut menampilkan kisah-kisah perempuan yang berhasil menembus berbagai batasan untuk menjadi pemimpin sukses.

Pewarta: Bayu Saputra
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2023