Terhitung hari ini (Selasa, 12/2) Upik mulai aktif memimpin Sang Hyang Seri
Jakarta (ANTARA News) - Menteri BUMN Dahlan Iskan mengatakan sudah mencopot Direktur Utama PT Sang Hyang Seri (Persero) Kaharuddin karena menjadi tersangkut kasus dugaan korupsi pengadaan bibit.

"Ya, Dirut Sang Hyang Seri dicopot, surat pemberhentian segera saya tandatangani dan dikirimkan pada hari ini juga," kata Dahlan, usai menggelar Rapat Pimpinan Kementerian BUMN, di Jakarta, Selasa.

Menurut Dahlan, Kaharuddin dibebastugaskan agar yang bersangkutan fokus dalam pemeriksaan kasus yang dihadapinya. Selanjutnya, Dahlan menunjuk Upik Rosalina Wasrin sebagai pejabat baru Dirut Sang Hyang Seri.

"Terhitung hari ini (Selasa, 12/2) Upik mulai aktif memimpin Sang Hyang Seri," kata Dahlan. Upik Rosalina Wasrin sebelumnya menjabat sebagai Asisten Deputi Kementerian BUMN Bidang Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL).

Sebelumnya, pada Jumat, 8 Februari 2013, Kejaksaan Agung menetapkan Kaharuddin dan dua anak buahnya yaitu SH karyawan, dan H manajer kantor cabang Sang Hyang Seri Tegal sebagai tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan benih di Kementerian Pertanian (Kementan) periode 2008-2012.

Kapuspenkum Kejagung Setia Untung Arimuladi mengatakan bahwa penyidik menemukan bukti permulaan yang cukup adanya korupsi dalam kasus pengadaan bibit, adanya rekayasa proses pelelangan/tender memenangkan Sang Hyang Seri.

Bukti lain yaitu dalam pengadaan benih kedelai fiktif, mark up volume maupun harga benih kedelai serta penyaluran subsidi benih tidak sesuai peruntukan melainkan ke perorangan dan ke kios-kios.

Dahlan menuturkan, sesungguhnya sejak pertengahan 2012, dirinya sudah meminta agar Sang Hyang Seri tidak lagi tergantung kepada proyek-proyek pengadaan pemerintah dalam hal ini Kementerian Pertanian.

Apalagi manajemen juga banyak mengeluh karena merasa bahwa Sang Hyang Seri selalu menjadi korban jika ikut tender pengadaan. Untuk itu, tambah Dahlan, dirinya sudah meminta Sang Hyang Seri segera mencari bisnis sendiri di luar proyek-proyek Kementerian Pertanian.

"Mereka sudah mulai menekuni bisnis pencetakan sawah baru. Ini memang pengabdian, tapi lebih aman ketimbang ikut tender pemerintahan," tegas Dahlan.

(R017)

Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2013