Jakarta (ANTARA) - Petugas Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian Jakarta Utara bersama Unit Pelayanan Teknis Pusat Produksi, Inspeksi, dan Sertifikasi Hasil Perikanan menguji kualitas air dan ikan di Danau Sunter, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis.

Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pusat Produksi, Inspeksi dan Sertifikasi Hasil Perikanan (PPISHP) Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian​​​​​​​ (KPKP) Provinsi DKI Jakarta, Risnadi di Jakarta Utara, Kamis, mengatakan, kadar asam (ph) dan lain-lain pada ikan dan air di Danau Sunter terbilang normal berdasarkan hasil uji fisik.

Namun pihaknya akan melaksanakan uji kimia di laboratorium guna memastikan penyebab banyak ikan ditemukan mati mengambang pada Rabu (7/6) malam.

"Sampel air danau sudah diambil dan akan diuji di laboratorium," kata Risnadi.

Metode uji fisik yang digunakan adalah "Water Quality Checker", yaitu dengan cara mencelupkan alat uji di titik lokasi. Adapun parameter uji fisik antara lain suhu, kekeruhan, konduktivitas (uji daya penghantar listrik), pengukuran total padatan terlarut (Total Dissolved Solid/TDS) dan salinitas.

Sedangkan parameter untuk uji kimia antara lain kadar keasaman (pH) dan kadar oksigen terlarut (Dissolved Oxygen/DO).

Baca juga: Pengunjung CFD di Danau Sunter gratis periksa kesehatan dan vaksinasi
Baca juga: Danau Sunter Selatan jadi lokasi bebas kendaraan bermotor terbatas

Lalu pengujian kimiawi terhadap air Danau Sunter di laboratorium adalah untuk melihat kadar amonium (NH4), nitrogen dioksida (NO2), nitrat (NO3), fosfat (PO4), klorin (Cl), Besi (Fe) dan Tembaga (Cu).

Kepala Suku Dinas KPKP Jakarta Utara Unang Rustanto menduga kematian ikan massal di Danau Sunter masih berkaitan dengan peristiwa ekskavator yang terguling di danau tersebut pada Selasa (6/6) sore serta pencemaran lumpur yang dikeruk oleh ekskavator.

Dugaan awal tersebut, kata Unang, didasari oleh keruhnya permukaan air. Sehingga bisa saja terdapat kandungan amonia dalam jumlah tertentu yang mengakibatkan ikan mati.

Namun, Unang menegaskan penyebab pasti kematian ikan massal di Danau Sunter perlu menunggu hasil uji laboratorium.

Saat ini kondisi Danau Sunter sudah normal kembali dan sudah tidak terdapat ikan yang mati.

Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2023