Yogyakarta (ANTARA News) - Rumah Sakit Dr Sardjito Yogyakarta sejak 27 Mei hingga 13 Juni 2006 telah merawat 3.287 pasien, baik penderita penyakit fisik maupun penderita gangguan jiwa. "Dari jumlah itu, sebanyak 1.130 pasien telah menjalani operasi," kata Kepala Bagian Hukum dan Humas RS Sardjito Drs Trisno Heru Nugroho APP MKes, Selasa. Tindakan operasi tersebut dilakukan RS Sardjito bersama tim relawan kesehatan dari RSUD Dr Sutomo Surabaya serta tim kesehatan dari berbagai negara. "Sekitar 85 persen di antaranya merupakan pasien kasus ortopedik," sambungnya. Ia mengatakan tindakan operasi masih akan dilakukan, karena saat ini masih ada 97 pasien yang menunggu giliran operasi. Sementara itu, jumlah korban gempa yang masih dirawat sampai 12 Juni pukul 06.00 WIB sebanyak 624 orang, delapan di antaranya mengalami gangguan iwa (mental disorder), yang terdiri enam pria dan dua wanita. "Mereka dirawat di Instalasi Rawat Inap Jiwa," ujarnya. Sedangkan pasien korban gempa yang datang untuk kontrol ke rumah sakit ini, setelah mereka menjalani rawat jalan mulai tanggal 6 sampai 12 Juni, sebanyak 502 orang. Kemudian pasien korban gempa yang meninggal dunia, hingga Selasa (13/6) jumlahnya 199 orang, terdiri 92 pria dan 107 wanita. Namun, 11 orang di antaranya tidak teridentifikasi. Jenazah yang tidak teridentifikasi itu, sembilan di antaranya telah dikebumikan secara massal di Pemakaman Karang Dowo Bantul, dan dua jenazah dimakamkan di Ngampilan, Kota Yogyakarta pada Selasa 30 Mei lalu. "Korban meninggal yang tidak teridentifikasi identitasnya telah didokumentasi profil wajahnya, ciri fisik serta properti yang dikenakannya," katanya.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006