Mitra koalisi Demokrat dan PKS masih solid bersama NasDem untuk mendukung Anies.

Jakarta (ANTARA) - Sosok bakal calon wakil presiden (cawapres) pendamping Anies Baswedan pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 tidak mudah diumumkan secepatnya, kata Bendahara Umum Partai NasDem Ahmad Sahroni.

Sahroni di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, mengatakan, "Tidak semudah itu mengumumkan bakal cawapres Anies Baswedan karena tiga partai koalisi masih terus berkomunikasi dengan signifikan. Kapan, entah hari apa, itu yang tahu hanya para ketua umum."

Hal ini menyusul desakan dari Partai Demokrat kepada Anies Baswedan untuk segera menentukan bakal cawapresnya. Meski begitu, Sahroni menanggapinya dengan santai.


Sahroni justru mengemukakan bahwa pernyataan Partai Demokrat hanyalah imbauan semata sebab sudah banyak pihak yang ingin mengetahui pasangan bakal cawapres dari setiap bakal capres.

"Desakan daripada retorika yang terjadi belakangan, hari ini, karena kepingin diumumkan secepatnya," jelasnya.

Sahroni melihat semua hal yang berhubungan dengan pencapresan masih bersifat dinamis.

Ia juga meyakini bahwa mitra koalisi Demokrat dan PKS masih solid bersama NasDem untuk mendukung Anies.
"'Kan, tadi gue bilang masih dinamis, mau ke kanan, kiri, atas, bawah, itu masih dinamis. Tinggal tergantung sampai titik darah penghabisan pendaftaran capres dan cawapres," ucap Sahroni.

Baca juga: Koalisi perubahan putuskan satu nama cawapres untuk Anies Baswedan
Baca juga: NasDem kumpulkan ratusan caleg jadi jubir Anies Baswedan

Menurut Sahroni, Demokrat tidak sungguh-sungguh mengancam mundur dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) apabila cawapres Anies tidak diumumkan pada bulan Juni ini.

Awak media pun sempat menyinggung sosok Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang akan mendampingi Anies Baswedan dalam Pemilu 2024. Namun, Sahroni menegaskan semua kemungkinan masih bisa terjadi dan tidak hanya berpatokan pada tokoh tertentu.

"Semua nama masih bisa menjadi cawapres semua capres. Jadi, tidak harus satu nama, dua nama, dan tiga nama. Tidak," ujarnya.

Sebelumnya, Ketua DPP NasDem Sugeng Suparwoto mengungkapkan bahwa para petinggi partai KPP akan mengadakan pertemuan dalam waktu dekat untuk mengumumkan bakal cawapres yang akan mendampingi Anies Baswedan pada Pemilu 2024.

"Nanti dalam sehari dua hari ini akan ada kejutan. Pimpinan-pimpinan partai akan segera berkumpul dalam sehari dua hari. Jangan-jangan besok sudah tersebut," ujar Sugeng usai konferensi pers di Jalan Brawijaya X Nomor 46, Jakarta, Selasa (30/5).

Sugeng mengatakan bahwa kejutan tersebut akan muncul satu atau dua hari ke depan. Bahkan, kata dia, sosok cawapres Anies Baswedan akan mengejutkan banyak pihak.

Berdasarkan jadwal yang telah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, pendaftaran bakal calon presiden dan wakil presiden dijadwalkan mulai 19 Oktober hingga 25 November 2023.

Sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (UU Pemilu), pasangan calon presiden dan wakil presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya.

Saat ini terdapat 575 kursi di parlemen sehingga pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2024 harus memiliki dukungan minimal 115 kursi di DPR RI. Selain itu, pasangan calon juga dapat diusung oleh parpol atau gabungan parpol peserta Pemilu 2019 dengan total perolehan suara sah minimal 34.992.703 suara.

Pewarta: Narda Margaretha Sinambela
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2023